BPS RI Dukung Lemhannas RI Melalui Penyediaan Data

Gubernur Lemhannas RI menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala BPS RI bertempat di Kantor BPS RI pada Selasa (9/9). Penandatanganan nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergitas tugas dan fungsi dalam bidang penyelenggaraan statistik dan ketahanan nasional.

“BPS memiliki peran yang sangat strategis dalam memastikan berbagai data-bata bagi ketahanan nasional,” kata Gubernur Lemhannas RI Dr. H. Tb. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Menurut Gubernur Lemhannas RI, fungsi utama BPS sebagai penyedia data memegang peranan penting dalam menentukan arah pembangunan bangsa. Bahkan BPS RI mendukung Lemhannas RI dalam merumuskan indeks ketahanan nasional. Setidaknya 50% dari data yang diolah Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional Lemhannas RI adalah sumbangsih dari BPS RI.

Oleh karena itu, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan terima kasih atas dukungan BPS selama ini. Tidak hanya mendukung dalam bentuk data, BPS RI juga terus mendukung dengan bersedia menjadi narasumber dalam rapat penyusunan rekomendasi dan narasumber pada program pendidikan. “Kehadiran narasumber dari BPS menjadi penting karena salah satu yang selalu kami dorong adalah semua rekomendasi yang disusun dan semua pimpinan nasional dalam mengambil kebijakan harus berbasis pada data,” ucap Gubernur Lemhannas RI.

Dengan demikian, kerja sama dan kolaborasi antara Lemhannas RI dan BPS RI diharapkan dapat terus ditingkatkan dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sebagai persembahan untuk kemajuan bangsa dan negara.

Merespons apa yang disampaikan Gubernur Lemhannas RI, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti, S.T., M.Si., M.Eng., Ph.D. menyatakan bahwa nota kesepahaman antara Lemhannas RI dan BPS RI diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua lembaga.

Menyoroti dinamika perkembangan masa kini, Kepala BPS RI memandang pentingnya pengukuran ketahanan nasional untuk bisa mengantisipasi ancaman bangsa. “Kami memahami penting kiranya data-data yang bisa kami support, untuk bisa terus mendukung assessment yang Lemhannas lakukan secara objektif dan terstruktur,” tutur Kepala BPS RI. Oleh karena itu, BPS RI berkomitmen untuk terus mendukung kebutuhan data di Lemhannas RI. BPS RI juga berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama lintas lembaga jika diperlukan data dari lembaga lain yang bersumber dari luar BPS dan memeriksa kualitas data tersebut.

Selain memberikan dukungan data, BPS RI juga bersedia membangun kolaborasi yang bersifat terstruktur dan analisis. Salah satu unit kerja di BPS RI adalah Direktorat Statistik Ketahanan Sosial yang mencakup bidang ketahanan kewilayahan, ketahanan lingkungan, hingga kesejahteraan rumah tangga. Menurut Kepala BPS RI, pendekatan strategis Lemhannas RI dalam menganalisis tantangan kebangsaan seperti kemiskinan, konflik horizontal, urbanisasi, hingga degradasi budaya dapat memberikan konteks yang lebih kaya terhadap BPS, terutama di bidang ketahanan sosial.

“Kami butuh insight-insight dari Lemhanas, karena dengan insight tersebut akan menghasilkan interpretasi yang lebih tajam dan relevan bagi pengambil kebijakan,” ucap Kepala BPS RI. Diharapkan melalui integrasi data dan analisis strategis kedua lembaga, akan dihasilkan potret ketahanan nasional yang lebih utuh, tidak hanya dari sisi data tetapi juga dari sudut pandang kondisi sosial, budaya, dan geopolitik bangsa. (NA/CHP)