Paparan Para Deputi, Inspektur, dan Kepala Pusat Laboratorium kepada Gubernur Lemhannas RI
Berita & Artikel Selasa, 22 Februari 2022, 10:38
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menerima paparan dari para Deputi Lemhannas RI, Inspektur Lemhannas RI, dan Kepala Pusat Laboratorium Lemhannas RI. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid pada Selasa, 22 Februari 2022.
Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P. menjelaskan bahwa pada tahun 2022 Kedeputian Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional menyelenggarakan tiga program pendidikan, yakni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63, PPRA 64, dan Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) 12.
Kedeputian Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional sekarang menyelenggarakan yang sudah dibuka, yaitu PPRA 63. PPRA 64 rencananya akan dibuka pada 22 Maret 2022 untuk P3DA 12 direncanakan 13 September 2022, kata Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional. Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional juga menjelaskan siklus operasional pendidikan yang akan dilaksanakan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa pengetahuan adalah paradigma bagaimana seseorang cenderung melakukan pemecahan masalah. Biasanya orang yang sudah memiliki paradigma tersebut, diperkaya dengan pengalaman.
Gubernur Lemhannas RI berpendapat bahwa jika pengetahuan dan pengalaman digabungkan akan memiliki naluri strategis. Begitu knowledge dan experience digabung maka didapatkan instinct strategic, ujar Gubernur Lemhannas RI.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. menyampaikan mengenai karakteristik orientasi konten kajian. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah analisa dampak kebijakan dengan pendekatan astagatra, perkiraan probabilitas penerapan kebijakan, meluruskan dinamika argumentasi pemikiran publik yang variatif, mengedepankan kebenaran hakiki dari subjek dan objek permasalahan, sistemik, kritikal, kontekstual, konsepsional, dan situasional, serta mencari faktor sebab akibat (klausalitas), rancangan kebijakan baru, observasi, dan eksplanasi (sebagian bagian dari penentuan metode pengkajian).
Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa fokus dari kajian yang dibuat adalah mengetahui skenario terburuk, tapi bukan menakut-nakuti. Fokus kita itu adalah worst scenario, skenario terburuk. Tugas kita itu mencari black swan atau angsa hitam. Angsa hitam itu simbol dari worst scenario. Setelah kita bisa menemukan angsa hitam, tugasnya adalah membunuh angsa hitam itu, tutur Gubernur Lemhanans RI. Menurutnya Lemhannas RI perlu mengembangkan diri sehingga mampu membuat data set sendiri.
Kami sadar Lemhannas RI bukan satu-satunya lembaga yang concern dibidang wawasan kebangsaan atau sejenisnya, kata Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Laksda TNI Prasetya Nugraha, S.T., M.Sc. Oleh karena itu, Deputi Kebangsaan selalu menyampaikan kepada seluruh tim untuk selalu meningkatkan kualitas sehingga output yang dihasilkan Lemhannas RI dapat sesuai dengan ekspektasi. Deputi Bidang Kebangsaan juga menyampaikan bahwa saat ini banyak peserta yang sangat kritis dan agresif.
Gubernur Lemhannas RI menyampaikan kepada Deputi Bidang Kebangsaan bahwa dirasa perlu melakukan pemetaan daerah yang memerlukan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan. Jangan sampai pelaksanaan kegiatan terjebak pada rutinitas. Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyoroti diperlukannya kolaborasi dengan pihak lain agar Lemhannas RI tidak berjalan sendiri dan dapat melakukan kapasitas Lemhannas RI.
Dalam kesempatan tersebut, Inspektur Lemhannas RI Brigjen Pol. Drs. Gusti Ketut Gunawa, M.M., CFrA. melaporkan bahwa sedang berlangsung pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Lemhannas RI Tahun 2021. Sejalan dengan pemeriksaan tersebut, Lemhannas RI sudah meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sejak 2015.
Kalau masih ada regulasi-regulasi yang masih harus dilengkapi dan kewenangannya adalah internal kita, itu jadi prioritas. Jangan sampai kita punya lubang-lubang diregulasi, kata Gubernur Lemhannas RI. Kemudian Gubernur Lemhannas RI juga menekankan bahwa jika ada hal perlu dilaporkan agar segera dilaporkan secara rutin. Gubernur Lemhannas RI menegaskan jangan sampai ada masalah yang meledak dibelakang.
Kepala Pusat Laboratorium Lemhannas RI Marsma TNI Suroto, S.T., M.A.P. melaporkan bahwa saat ini Pusat Laboratorium Lemhannas RI melaksanakan pengukuran ketahanan nasional basis kabupaten/kota. Untuk basis provinsi dan nasional sudah dilaksanakan dan terpenuhi semua pada tahun 2017.
Adapun outcome yang didapatkan bahwa indeks ketahanan nasional yang bermanfaat bagi pemangku kebijakan, kata Kepala Pusat Laboratorium Lemhannas RI menjelaskan outcome Pusat Laboratorium Lemhannas RI. Selain itu, outcome Pusat Laboratorium Lemhannas RI adalah dapat memberikan masukan berupa simulasi kebijakan publik terhadap pimpinan setempat dan Pusat Laboratorium Lemhannas RI sebagai bahan rujukan pengambilan keputusan.
Tantangan utama dari Pusat Laboratorium Lemhannas RI adalah bagaimana kita membuat kumpulan datanya liabilitas dan validitasnya semakin tinggi, pungkas Gubernur Lemhannas RI. Di titik lain, Gubernur Lemhannas RI juga menyoroti bahwa dibutuhkannya tampilan hasil dari indikator ke dalam bentuk yang user friendly sehingga mudal digunakan dan diakses oleh pihak yang membutuhkan.