Pendidikan Kebangsaan Jadi Kunci Pengetahuan dan Pemahaman Akan Pancasila

Berita & Artikel Senin, 20 Juni 2022, 14:37

Tantangan pada abad informasi saat ini bukan kekurangan informasi, tapi informasi terlalu banyak, kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto. Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI saat menjadi narasumber dalam Talkshow Wawasan Kebangasaan Balikpapan TV pada Senin, 20 Juni 2022.

Mengangkat tema Implementasi Nilai-Nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara, talkshow tersebut turut menghadirkan Gubernur Kalimantan Timur Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si. dan Rektor Universitas Balikpapan Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M, DESS-CAAE., A.Eng, IPU. sebagai narasumber.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa saat ini generasi muda memiliki banyak sumber data dan kualitas informasi yang bisa didapatkan. Hal tersebut menuntut kemampuan literasi agar setiap orang mampu melakukan pemilahan informasi. Ini merupakan salah satu pengaruh teknologi. Berbagai pengaruh teknologi semakin tidak terhindarkan apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang betul-betul mendorong penggunaan teknologi dalam berbagai sektor, termasuk dalam pendidikan.

Terkait dengan kemajuan teknologi yang memperluas akses informasi dan digunakan pendidikan, hasil survei kebangsaan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan bahwa semakin tinggi pendidikan dan akses kepada informasi serta keterpaparan atas nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila pada Generasi Milenial dan Z membuat semakin baik pengetahuan dan pemahaman mereka akan Pancasila. Pada akhirnya pendidikan, terutama pendidikan kebangsaan, menjadi titik kunci, ujar Gubernur Lemhannas RI.

Survei yang diluncurkan pada 1 Juni 2022 di Ende tersebut menunjukkan bahwa tidak tampak adanya pergeseran kognisi pemahaman tentang kebangsaan, terutama tentang Pancasila, dari Generasi X ke Generasi Milenial dan Z. Malah cenderung lebih baik dibandingkan dengan generasi yang berusia 60 tahun ke atas, tutur Gubernur Lemhannas RI. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa yang berpengaruh bukan perubahan generasi, melainkan akses terhadap informasi, pengetahuan, dan pendidikan.

Menurut Gubernur Lemhannas RI, kondisi Generasi Milenial dan Z yang memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai Pancasila yang tidak terlalu berbeda dengan Generasi X merupakan sebuah kabar baik. Namun, hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan pengetahuan WNI mengenai Pancasila relatif rendah. Skor Indonesia masih berada di angka 65, padahal titik ideal berada di angka 90. Oleh karena itu, Gubernur Lemhannas RI memandang variabel pendidikan kebangsaan semakin perlu didalami. Semakin baik pendidikan, semakin baik terpaan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan, maka skor kognisinya juga semakin baik, jelas Gubernur Lemhannas RI.

Kemudian Gubernur Lemhannas RI menyatakan bahwa salah satu fungsi Lemhannas RI adalah mengembangkan ketahanan nasional dan menyiapkan perisai yang memungkinkan Indonesia untuk selalu bisa mengantisipasi krisis dan keluar dari krisis. Bukan saja sekedar bertahan, tapi jauh lebih kuat dari kondisi sebelumnya, ujar Gubernur Lemhannas RI. Pembentukan perisai tersebut dilakukan melalui penguatan Empat Konsensus Dasar Bangsa, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Gubernur Lemhannas RI menyatakan bahwa saat ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk membuat Empat Konsensus Dasar Bangsa semakin relevan, terutama karena mudahnya akses pengetahuan dengan meningkatnya teknologi. Menurut Gubernur Lemhannas RI, tidak ada alasan bagi kelompok masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak mendapatkan akses di tengah lompatan teknologi saat ini.

Kata kuncinya adalah bagaimana kita menguasai teknologi, bukan kita dikuasai oleh teknologi. Bagaimana kita membuat algoritma tentang kebangsaan, jangan sampai media sosial membuat algoritma yang melemahkan kebangsaan kita. Kuncinya ada di bagaimana kita melihat dinamika-dinamika ke depan, terutama tantangan dalam mengadopsi teknologi agar dipergunakan untuk menguatkan perisai kebangsaan kita, pungkas Gubernur Lemhannas RI.

Keberangkatan Gubernur Lemhannas RI ke Provinsi Kalimantan Timur juga merupakan bagian dari pelaksanaan Pelatihan untuk Pelatih/Training of Trainers Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Dosen, Guru dan Widyaiswara di Balikpapan. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sebelas hari, yakni dimulai Senin, 20 Juni 2022 sampai Kamis, 30 Juni 2022. (NA/CHP)


Tag