Jadi Pembicara Kunci pada Seminar Nasional Promapi, Gubernur Lemhannas RI Bahas Bonus Demografi
Berita & Artikel Sabtu, 3 Desember 2022, 09:19
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto bertindak sebagai pembicara kunci pada seminar nasional Perkumpulan Profesi Manajer dan Administrator Pendidikan Indonesia (Promapi) dengan tema Mengokohkan Eksistensi Promapi dengan Turut Serta Membangun Generasi Muda dalam Menyongsong Puncak Bonus Demografi Indonesia 2030 secara virtual pada Sabtu (3/12).
Bonus demografi akan memuncak di tahun 2030. Sejalan dengan hal tersebut, usia produktif yang akan mendominasi struktur di Indonesia. Hal itu tentu memberikan tantangan untuk membangun generasi produktif yang dapat memberikan kontribusi pada pencapaian visi Indonesia 2045.
Visi Indonesia 2045 secara keseluruhan, yakni mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang akan meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia, serta pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan dalam bidang NKRI yang berdaulat dan demokratis. Hal tersebut disampaikan Ketua Promapi Dr. Taufani Chusnul Kurniatun, M.Si saat memberikan sambutan pada kegiatan seminar tersebut.
Organisasi Promapi berkomitmen untuk membentuk sumber daya manusia pendidikan yang berperan dalam pembangunan manusia yang unggul dalam karakter, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki kesadaran terhadap ketahanan nasional, tutur Ketua Promapi.
Bertindak sebagai pembicara kunci, Gubernur Lemhannas RI memaparkan terkait bonus demografi. Indonesia diramalkan akan mendapat bonus demografi pada tahun 2028 sampai tahun 2030. Pada saat itu, jelas Gubernur, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai tiga ratus juta orang sementara penduduk di dunia sudah mulai bergerak dari delapan miliar menuju sembilan miliar.
Indonesia beruntung karena diproyeksikan pada tahun 2028 sampai tahun 2030 akan mendapat proyeksi rasio ketergantungan penduduk yang paling rendah. Bonus demografi yang diramalkan akan kita dapatkan delapan (sampai) sepuluh tahun ini menjadi modal dasar kita untuk mengembangkan Indonesia ke depan, ujar Gubernur Lemhannas RI.
Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa Indonesia pada saat ini dinilai berada di posisi yang relatif baik dan bisa melompat menjadi negara ekonomi maju dengan memanfaatkan bonus demografi pada tahun 2028 sampai tahun 2030. Disampaikan pula bahwa Indonesia dapat mengoptimalkan bonus demografi untuk melakukan transformasi ekonomi.
Bonus demografi ini bisa mendapatkan nilai maksimalnya jika sumber daya manusia (SDM) yang berada pada bonus demografi tersebut mampu mentransformasikan digital, mampu mentransformasikan ekonomi Indonesia menjadi ekonomi hijau dengan energi bersihnya, mampu mengembangkan ekonomi biru, yang kemudian mampu mengembangkan hub (jaringan) baru yang menjadi bagian integral dari rantai pasok global yang diawali dengan pembangunan IKN.
Dengan tegas Gubernur Lemhannas RI menyampaikan jika bonus demografi dari SDM yang akan memuncak pada tahun 2030 mampu bergerak untuk menguasai teknologi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru, maka Indonesia akan semakin kuat melompat untuk menjadi pilar utama ekonomi dunia. (SP/CHP)