Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Selenggarakan Rapat Usulan Kajian Tahun 2023
Berita & Artikel Selasa, 3 Januari 2023, 11:44
Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan rapat usulan judul kajian jangka pendek, kajian urgen dan cepat (jurpat), quick response, dan seminar nasional bertempat di Ruang Nusantara II, Lemhannas RI, pada Selasa (3/1).
Pada rapat tersebut, Deputi Pengkajian Strategik Lemhannas RI Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. memaparkan beberapa usulan kajian masing-masing direktorat di hadapan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto sebagai bahan penentuan judul kajian tahun 2023.
Dalam mengidentifikasi dan merumuskan judul kajian, terdapat langkah-langkah yang harus dilalui sebelum rumusan judul diajukan kepada Gubernur Lemhannas RI. Langkah-langkah tersebut antara lain identifikasi isu strategis berdasarkan arahan Presiden; ajuan usulan judul dari Tenaga Pengkaji (Taji), Tenaga Pengajar (Tajar), Tenaga Profesional (Taprof) Lemhannas RI, dan masing-masing direktorat; pengelompokkan judul kajian; perumusan draf kajian; pemilahan; pembahasan usulan judul kajian; penetuan prioritas judul; dan diakhiri dengan rapat penentuan judul kajian bersama Gubernur Lemhannas RI.
Lebih lanjut, Deputi Pengkajian Strategik menyampaikan judul-judul yang sudah dikelompokkan berdasarkan tiap-tiap direktorat pengkajian. Mulai Dari Direktorat Pengkajian Ekonomi dan Sumber Kekayaan Alam, Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik, Direktorat Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi, serta Direktorat Pengkajian Hankam dan Geografi.
Untuk judul kajian jurpat, sejumlah judul berfokus pada ekonomi hijau, ekonomi biru, krisis ekonomi, konsolidasi demokrasi, IKN, politik luar negeri, ASEAN, transformasi digital, bonus demografi, Papua, hankam, politik nasional, energi hijau dan ekonomi nasional.
Gubernur Lemhannas RI memberikan arahan atas paparan yang telah Deputi Pengkajian Strategik sampaikan. Ada tiga penekanan yang Gubernur Lemhannas RI sampaikan dalam rapat tersebut. Penekanan pertama tentang kerangka waktu yang terkait dengan kemungkinan terjadinya krisis global yang berpengaruh ke Indonesia.
Kemudian, penekanan kedua adalah time series. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan agar kajian-kajian dilakukan secara berulang hingga dapat memberi skor pada indikator global dan nasional. Skor ini dapat dimunculkan tiap bulan maupun tiap triwulan.
Lalu yang ketiga adalah kajian tentang Papua untuk menawarkan cara mematahkan lingkaran kekerasan di Papua. Untuk kajian Papua, Gubernur Lemhannas RI berpesan agar disiapkan tim khusus untuk melakukan kajian tersebut. Hingga apa yang sudah kita hasilkan akhir tahun lalu bisa berkembang untuk suatu pola tahun 2023, pungkas Gubernur Lemhannas RI. (SP/CHP)