VISION & MISSION

LEMHANNAS RI

VISION LEMHANNAS RI

"To become a Quality and Credible Center of Excellence in the field of National Resilience in realizing an Advanced Indonesia that is Sovereign, Independent and has a Personality based on Mutual Cooperation"

MISSION LEMHANNAS RI

In realizing this vision, 4 (four) missions are implemented, namely:

  1. Realizing National Level Cadres and Leadership Strengthening based on gender mainstreaming who think comprehensively, integrally, holistically, integratively and professionally, have national character, morals and ethics, are statesmen, have an archipelago perspective and have a universal perspective.
  2. Realizing agents of change and components of the nation based on gender mainstreaming through strengthening national values ​​in order to improve and strengthen national insight in order to build national character.
  3. To carry out conceptual and strategic studies on various national, regional and international issues required by the president, in order to ensure the integrity and continuity of the Unitary State of the Republic of Indonesia.
  4. Realizing a National Resilience Measurement System at the center and regions that supports an integrated National Security System.

HISTORY

LEMHANNAS RI

SEJARAH & PERKEMBANGAN

LEMHANNAS RI


(1962-1964)
Awal Pembentukan Lemhannas RI

Gagasan tentang perlunya Lemhannas tertuang dalam surat Wakil Menteri Pertama Bidang Pertahanan/Keamanan Jendral A.H. Nasution yang kemudian mendapat tanggapan yang positif dari Menteri Pertama Ir. Djuanda. Sebagai tindak lanjut maka dikeluarkanlah Surat Keputusan Menteri Pertama Nomor 149/MP/1962 tanggal 6 Desember untuk segera membentuk Panitia Interdepartemental yang bertugas mempersiapkan pembentukan sebuah Lembaga Pertahanan Nasional.

Panitia Interdepartemental yang dilantik pada tanggal 13 Desember 1962 ini menandakan wadah Lemhannas resmi telah ada. Panitia yang beranggotakan 16 orang yang dipimpin oleh Letjen TNI R. Hidayat ini bertugas untuk mempersiapkan suatu lembaga pendidikan tinggi pertahanan untuk membentuk dan mengembangtkan tenaga-tenaga pembina baik sipil maupun militer, pada tingkat politik strategi dan pertahanan nasional.

Selanjutnya, panitia Interdepartemental mengadakan rapat secara berkala untuk merumuskan karya tulis yang merumuskan segala hal tentang Lemhannas. Dalam rapat pada tanggal 12 Januari 1963 yang dipimpin oleh Ketua Panitia, beliau memberikan petunjuk untukmerumuskan hasil karya panitia. Beberapa petunjuk tersebut antara lain menyangkut penggunaan istilah “pertahanan”, bentuk kegiatan lembaga, dan falsafah yang melandasi kegiatan Lemhannas.

Rumusan hasil kegiatan Panitia Interdepartemental yang disampaikan secara lengkap kepada Menteri Pertama pada tanggal 7 Maret 1963 merumuskan bahwa kehadiran Lemhannas merupakan salah satu urgensi nasional dalam rangka menyelamatkan/melestarikan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan serta tujuan Bangsa Indonesia dan terjaminnya kelangsungan hidup bangsa Indonesia di tengah percaturan politik dunia.

Untuk merealisasi terwujudnya Lemhannas, Menko Hankam/Kasab membentuk Staf Pelaksanaan berikut Petunjuk Pelaksanaan pendirian Lemhannas. Staf Pelaksana Lemhannas yang tertuang dalam Surat Keputusan Menko Hankam/Kasab Nomor : M/E/1000/1964 tanggal 11 Juli 1964, diketuai oleh Mayjen TNI Wiluyo Puspoyudo dilantik pada 20 Juli 1964 Oleh Menko Hankam/KASAB A.H. Nasution. Di hari yang sama, dikeluarkan pula Petunjuk Pelaksanaan tentang Pendirian Lemhannas (Surat Keputusan Nomor III/E/77/1964 tanggal 20 Juli 1964) yang direncanakan bahwa peresmian pembukaan Lemhannas akan dikaitkan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 1964. Namun akhirnya rencana tersebut harus mundur menjadi tanggal 20 Mei 1965, berkaitan dengan hari Kebangkitan Nasional.

(1965)
Semangat Kebangkitan Nasional, Semangat Pembentukan Lemhannas

Berawal dari gagasan yang lahir dari keinginan luhur sejumlah perwira tinggi di staf keamanan nasional pada waktu itu, cita-cita pembentukan Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) bukan lagi hanya sekedar wacana. Melalui proses waktu, pemikiran dan konsepsi yang cukup panjang dan berliku, akhirnya bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional, Lemhannas diresmikan pada 20 Mei 1965. Kala itu sebutan Pertahanan Nasional, mengandung arti Ketahanan dari suatu bangsa yang sedang berevolusi.

Presiden Soekarno yang meresmikan Lemhannas di Istana Negara Jakarta menekankan bahwa kegiatan pertahanan nasional harus menyertakan segenap unsur-unsur rakyat Indonesia. Dalam amanat bertemakan ”Susunlah Pertahanan Nasional Bersendikan Karakter Bangsa”, Presiden juga menjelaskan arti kata “Nasional” dalam Lembaga Pertahanan Nasional, yakni pertahanan bagi seluruh tanah air, seluruh natie, seluruh bangsa. “.....Kita punya pertahanan, cara pertahanan sendiri.....”, kembali ditegaskan oleh Presiden Soekarno saat itu. Usai upacara peresmian dan pembukaan KRA I tahun 1965, Presiden memberikan kuliah pertama tentang geo-politik.

Lemhannas yang dicita-citakan adalah sebuah institusi yang berorientasi pada pencapaian tujuan nasional Indonesia. Selain itu, Lemhannas dirancang dan dipersiapkan sebagai pusat pendidikan dan pengkajian masalah-masalah strategis berkaitan dengan pertahanan negara dalam arti luas, termasuk dalam pengendalian keutuhan bangsa. Dengan demikian, terlihat betapa penting dan strategisnya keberadaan Lemhannas.

POSITION, FUNCTIONS & DUTIES

LEMHANNAS RI

POSITION
  1. The National Resilience Institute of the Republic of Indonesia, hereinafter referred to as Lemhannas RI, is a Non-Ministerial Government Institution which is under and responsible to the President through the Minister who coordinates, synchronizes, and controls the affairs of the Ministry in the implementation of government in the fields of politics, law, and security.
  2. Lemhannas RI is led by the Governor of Lemhannas RI.
  3. In carrying out his duties, the Governor of Lemhannas RI is assisted by a Deputy Governor.
TASK

Lemhannas Rl has the task of assisting the President in:

  1. organizing education to prepare cadres and strengthen national-level leaders who think comprehensively, integrally, holistically, integratively and professionally, have national character, morals and ethics, are statesmen, have an archipelagic outlook and have a universal perspective;
  2. conducting conceptual and strategic studies on various national, regional and international issues required by the President, in order to guarantee the integrity and continued existence of the Unitary State of the Republic of Indonesia; and
  3. organizing the strengthening of national values ​​in order to improve and strengthen national insight in order to build national character.
FUNCTION

In carrying out the tasks as referred to, Lemhannas RI carries out the following functions:

  1. provision of education, preparation of cadres and strengthening of national level leadership;
  2. study of national, regional and international strategic issues in the fields of geography, demography, natural resources, ideology, politics, law, defense and security, economics, socio-culture, science and technology, and international issues;
  3. strengthening national values ​​originating from Pancasila, the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, the Unitary State of the Republic of Indonesia and the motto of Bhinneka Tunggal Ika, and the national system and the cultivation of national values;
  4. evaluation and development of the implementation of education for cadres and leaders at the national level, conceptual and strategic studies on various national, regional and international problems, and strengthening of national values;
  5. implementation of research and measurement of national resilience throughout Indonesia;
  6. implementation of training and studies in the field of national leadership for prospective national leaders;
  7. implementation of postgraduate education cooperation in the field of national resilience with national and/or international educational institutions and cooperation on strategic studies and strengthening of national values ​​with institutions at home and abroad;
  8. coordination of the implementation of tasks, coaching, and provision of administrative support to all organizational elements within the Indonesian National Resilience Institute;
  9. supervision of the implementation of duties within the Indonesian National Resilience Institute; and
  10. implementation of substantive support to all organizational elements within the Indonesian National Resilience Institute.

ORGANIZATIONAL STRUCTURE

LEMHANNAS RI

The organization of Lemhannas RI is structured based on:
Governor Regulation Number 12 of 2017, dated December 20, 2017, regarding the Duties, Functions, Organizational Structure, and Work Procedures of the National Resilience Institute of the Republic of Indonesia.

OPERATION LOGO & FLAG

LEMHANNAS RI