Commodore (RNCN) (Ret.) Michiel Bart Hijmans Berikan Ceramah di Lemhannas RI mengenai Keamanan Maritim

Berita & Artikel Selasa, 22 November 2016, 06:37

Setelah melakukan Courtesy Call dengan Gubernur Lemhannas RI, Commodore (RNCN) (Ret.) Michel Bart Hijmans kemudian menuju Ruang Syailendra, Gd. Astagatra Lt. III Barat untuk memberikan ceramah didampingi oleh Deputi Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M. Agr., Tenaga Profesional Bidang Diplomasi/HI Laksda TNI (Purn) Robert Mangindaan.

Dalam ceramah tersebut bertemakan Keamanan Maritim tersebut, Hijman menjelaskan mengenai wilayah maritim Indonesia dan hukum serta undang-undang yang mengatur mengenai wilayah maritim Indonesia. kemudian, Hijmans memaparkan mengenai ancaman ancaman maritim yang dihadapi oleh Indonesia seperti batas-batas laut, polusi laut, imigran gelap, ilegal fishing, over fishing, bencana alam, terorisme dan juga pembajakan kapal atau piracy.

Salah satu hal yang benar yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk mengamankan wilayah laut menurut Hijmans adalah dengan meledakkan kapal-kapal yang melakukan Illegal Fishing di perairan Indonesia. Yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah benar, tegas Hijmans.

Kemudian, Hijmans menjelaskan bahwa solusi untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut adalah dengan membuat Strategi Keamanan Maritim. Strategi pertama adalah pengidentifikasian kepentingan strategis antara seluruh pihak-pihak yang terkait dengan keamanan maritim seperti, lembaga dan kementerian, polisi, bea cukai, Angkatan laut, pemerintah daerah, hingga nelayan-nelayan lokal. Selain itu, pihak-pihak tersebut juga harus melakukan kerjasama dengan Angkatan Udara atau bahkan Lembaga yang berkaitan dengan luar angkasa agar dapat mempermudah pengumpulan data untuk mencapai tujuan yang sama untuk melindungi keamanan maritim Indonesia. Strategi kedua adalah dengan mengidentifikasi berbagai ancaman, tantangan dan resiko yang akan dihadapi oleh Indonesia dalam menjaga keamanan maritimnya. Kemudian, strategi ketiga adalah dengan merinci tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk menghadapi ancaman-ancaman di laut Indonesia.

Hijmans lalu menegaskan bahwa selanjutnya Indonesia harus merumuskan tindakan nyata dari Strategi Keamanan Maritim yang telah disetujui. Tindakan nyata yang harus dilakukan oleh Indonesia adalah membangun kewaspadaan situasi maritim, membangun kemampuan bersama, penelitian, inovasi, education, training, meningkatkan komunikasi pihak-pihak terkait, manajemen resiko, dan kerjasama Internasional mengenai bidang keamanan maritim.

Salah satu tindakan nyata yang ditekankan oleh Hijmans adalah membangun kewaspadaan situasi maritim. Untuk menciptakan kewaspadaan terhadap situasi maritim, pemerintah khususnya stakeholder terkait harus memberikan informasi dan juga pengetahuan kepada seluruh lapisan masyarakat terutama pada generasi muda di jenjang pendidikan dasar.Hal tersebut nantinya akan sangat membantu Indonesia untuk mewujudkan keamanan maritim.

Ceramah mengenai keamanan maritim ini dihadiri oleh Tenaga Profesional, Tenaga Pengkaji, Pejabat Struktural Lemhannas RI dan Mahasiswa Universitas Pertahanan.


Tag

Berita Lainnya

BPS RI Dukung Lemhannas RI Melalui Penyediaan Data

Berita & Artikel 9 September 2025