Peserta Diklat PIM Kementerian Agama RI Lakukan Visitasi ke Lemhannas RI

Berita & Artikel Rabu, 10 Juli 2019, 06:42

Sebanyak 30 orang Pejabat Eselon III Kementerian Agama RI melaksanakan visitasi ke Lemhannas RI dalam rangka Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan LIX, Rabu (10/7) di ruang Syailendra, Gedung Astagatra, Lemhannas RI. Para peserta visitasi ini berasal dari Kanwil Kantor Kementerian Agama Provinsi seluruh Indonesia.

Kepala Bidang Penyelenggara Diklat, Drs. H. Aden Dainuri, M.Ed. menyampaikan tujuan utama diadakannya visitasi ke Lemhannas RI dikarenakan adanya materi spesifik dalam mata Diklat PIM Tingkat III ini, yaitu wawasan kebangsaan. Kami mohon kesediaan Lemhannas untuk memberikan pemantapan, agar peserta diklat ini memiliki wawasan yang lebih utuh terkait dengan wawasan kebangsaan, tambah Aden. Aden juga berharap materi yang diterima dari Lemhannas ini dapat membantu proyek perubahan yang akan dibuat oleh peserta diklat nantinya.

Tenaga Profesional Lemhannas RI, Drs. H. Edijian Tandjung, M.Si. memberikan paparan wawasan kebangsaan kepada peserta Diklat Kemenag RI. Edijian menyampaikan paparannya yang berjudul Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Dalam paparannya, Edijian menjelaskan implementasi ketahanan nasional dalam dalam kehidupan bermasyarakat. Pertama, meningkatkan pemahaman dan mengimplementasikan nilai-nilai empat konsensus dasar bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, seperti gotong royong, toleransi, saling menolong dan menghargai. Kedua, menghilangkan kerawanan yang mengandung SARA. Ketiga, meningkatkan keteladanan dalam masyarakat. Keempat, hidupkan kearifan lokal dan selektif budaya asing. Terakhir, membina keluarga dan lingkungan.

Selain itu, ada juga beberapa implementasi ketahanan nasional dalam berbangsa. Pertama, menghidupkan kembali simbol-simbol identitas bangsa. Kedua, mengutamakan kepentingan bangsa dari pada kepentingan pribadi dan golongan. Ketiga, hilangkan primodial antar daerah. Keempat, meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Terakhir, bangga sebagai bangsa Indonesia.

Selanjutnya, implementasi ketahanan nasional dalam bernegara. Pertama, berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional sesuai bidangnya, terutama dalam bidang ideologi dan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Kedua, mempedomani ketahanan nasional dalam pemecahan masalah bangsa nasional. Terakhir, meningkatkan kesadaran dan penegakkan hukum.

Edijian juga menjelaskan hal-hal yang perlu diingat tentang NKRI. Pertama, ada nilai kesatuan wilayah, yang merupakan konsekuensi dari negara kepulauan, laut, dan perairan adalah pemersatu pulau-pulau, bukan pemisah. Kedua, nilai pemersatu bangsa, yang merupakan konsekuensi dari bangsa yang bersifat majemuk, banyak suku, agama, budaya, dll. Ketiga, nilai kemandirian, membangun bangsa dilakukan dengan kekuatan sendiri, bantuan dari luar sifatnya hanya untuk memperkuat untuk mengatasi kekurangan secara nasional.

Saya mengajak peserta Diklat PIM III Kementerian Agama untuk mendalami masalah wawasan kebangsaan, tidak hanya menggunakan pengetahuan, akal, dan logika, tapi juga hati, ujar Edijian. Edijian juga menyampaikan bahwa peran strategis setiap pegawai Kementerian Agama sebagai Bangsa Indonesia dalam wawasan kebangsaan, mampu menjadi agen perubahan sosial dalam implementasi nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepada para ASN Kementerian Agama mari kita tingkatkan kesadaran kebangsaan dan semangat bela negara dalam menghadapi era globalisasi untuk menjaga dan memelihara keutuhan, eksistensi, dan kejayaan NKRI, tambah Edijian.


Tag