Menteri ESDM Arifin Tasrif Memberikan Ceramah kepada Peserta PPRA 63

Berita & Artikel Kamis, 2 Juni 2022, 08:37

Sebanyak seratus orang peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menghadiri ceramah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Ruang NKRI, Gedung Pancagatra Lemhannas RI, Jakarta pada Kamis (02/06). Kegiatan dibuka dengan sambutan Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto. Terimakasih kepada Bapak Menteri ESDM yang akan memberikan paparannya untuk peserta PPRA 63 mengenai masalah energi di Indonesia dan dunia. Diharapkan kehadiran Bapak Menteri dapat membantu kami dan peserta PPRA 63 untuk mendapatkan pencerahan dan rujukan resmi kepada kita sebagai pemerintah yang bergerak ke depan untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto dalam sambutannya. Menteri ESDM memberikan ceramah berjudul Kebijakan Pemerintah di Bidang Energi Baru dan Terbarukan dalam Rangka Ketahanan Energi dan Mendukung SDGs.

Menteri ESDM menyampaikan dengan adanya konstelasi saat ini dengan krisis geopolitik terjadi juga pergeseran target yang memengaruhi keseimbangan suplai energi. Hal yang menjadi patokan adalah trilema energi dalam membangun energi berkelanjutan. Pertama ada Energy Equity, yaitu harus dapat menyediakan sumber energi yang bersih dan terbarukan yang bertujuan untuk bisa mencapai lingkungan yang berkesinambungan. Selanjutnya harus ada infrastruktur berbasis energi terbarukan dan sumber energi rendah karbon serta peningkatan efisiensi energi baik dari sisi supply maupun demand yang disebut Environmental Sustainability. Kemudian kita juga harus mengamankan sumber-sumber energi kita dengan mengupayakan penyediaan energi dengan memperhatikan rantai pasok yang ada sehingga energi bisa diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang disebut Energy Security.

Hal yang dikhawatirkan apabila emisi yang dihasilkan dari kegiatan di rumah kita tidak terkendali. Di lain sisi dengan pertumbuhan populasi dan pertumbuhan ekonomi demand terhadap energi akan meningkat. Untuk itulah harus dilakukan transformasi dan transisi di semua negara, ujar Arifin Tasrif dalam ceramahnya.

Menurut data International Energy Agency (IEA) pada tahun 2021 emisi karbon dioksida yang dihasilkan sudah semakin besar dan perlu adanya upaya lebih untuk menurunkan emisi karbon terutama di sektor kehutanan, walau masih menemukan kesulitan di sektor sungai dan industri. Kabar baiknya, Indonesia kini memiliki sumber daya energi baru terbarukan (EBT) dengan potensi lebih dari 3.600 GW yang didominasi matahari. Menurut Menteri ESDM, hal tersebut dapat menjadi opsi untuk menjaga pasokan energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Lebih lanjut, Menteri ESDM menyampaikan beberapa potensi energi di Indonesia yang terbagi menjadi EBT dan energi fosil. Energi baru terbarukan meliputi surya, air, bioenergi, angin, panas bumi, laut, dan nuklir. Sementara energi fosil meliputi batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Kita akan menggunakan gas sebagai media yang menjembatani transisi dari fosil berat ke fosil bersih sebelum kita bisa mengembangkan sumber energi terbarukan dan sebelum ada teknologi yang mendukung, kata Arifin Tasrif.

Menteri ESDM mengatakan perubahan drastis dalam kebijakan energi dan industri di Indonesia harus dijaga ke depannya. Untuk bisa memanfaatkan seluruh sumber daya energi terbarukan kita harus punya infrastruktur untuk energi terbarukan yang bisa menghubungkan seluruh kepulauan di negara kita, pungkas Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakhiri ceramahnya. (SP/CHP)


Tag