Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang Pertahanan Laut di Era Geopolitik V. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini dunia sudah memasuki Era Geopolitik V. Pada era ini, yang menjadi isu adalah infrastruktur, rantai pasok, dan konektivitas. Menyoroti hal tersebut dan terkait dengan tema yang diusung, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni Gelar Kekuatan Negara Adidaya di Asia Tenggara, Sinergitas Operasi Siber dan Kinetik Militer Rusia, Operasi Lintas Medan, Ancaman Maritim Non-Tradisional, dan Disrupsi Rantai Pasok.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan mengenai pertahanan laut Indonesia yang secara historis menerapkan sistem pertahanan berlapis. Sistem pertahanan berlapis terdiri dari tiga zona pertahanan, yaitu zona penyangga yang memerlukan kemampuan serangan pendahuluan, zona pertahanan yang memerlukan kemampuan serangan balas, dan zona perlawanan sebagai daerah perang berlarut atau gerilya. Memikirkan pertempuran IKN, pertempuran laut IKN, itu nanti berimplikasi ke pertahanan laut nusantara, ungkap Gubernur Lemhannas RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menawarkan Kerangka Pembangunan Kapasitas TNI Angkatan Laut. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan delapan kerangka dan menyarankan agar dicermati bagian mana yang masih kosong. Menurut Gubernur Lemhannas RI, memang tidak semua kerangka dibutuhkan, tetapi jika secara kerangka akademik sudah lengkap maka kerangka tersebut tinggal dikaji mana bagian yang betul-betul relevan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. sebagai pembicara kunci serta Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Dr.rer.pol Rodon Pedrason, M.A., Deputi Bidang Polhukam Bappenas RI Dr.Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CHRMP., Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., Sekretaris Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN Dr. Achmad Jaka Santos Adiwijaya, S.H., LL.M dan Anggota Komisi 1 DPR RI H. Sukamta, Ph.D sebagai narasumber.

" />

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang Pertahanan Laut di Era Geopolitik V. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini dunia sudah memasuki Era Geopolitik V. Pada era ini, yang menjadi isu adalah infrastruktur, rantai pasok, dan konektivitas. Menyoroti hal tersebut dan terkait dengan tema yang diusung, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni Gelar Kekuatan Negara Adidaya di Asia Tenggara, Sinergitas Operasi Siber dan Kinetik Militer Rusia, Operasi Lintas Medan, Ancaman Maritim Non-Tradisional, dan Disrupsi Rantai Pasok.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan mengenai pertahanan laut Indonesia yang secara historis menerapkan sistem pertahanan berlapis. Sistem pertahanan berlapis terdiri dari tiga zona pertahanan, yaitu zona penyangga yang memerlukan kemampuan serangan pendahuluan, zona pertahanan yang memerlukan kemampuan serangan balas, dan zona perlawanan sebagai daerah perang berlarut atau gerilya. Memikirkan pertempuran IKN, pertempuran laut IKN, itu nanti berimplikasi ke pertahanan laut nusantara, ungkap Gubernur Lemhannas RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menawarkan Kerangka Pembangunan Kapasitas TNI Angkatan Laut. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan delapan kerangka dan menyarankan agar dicermati bagian mana yang masih kosong. Menurut Gubernur Lemhannas RI, memang tidak semua kerangka dibutuhkan, tetapi jika secara kerangka akademik sudah lengkap maka kerangka tersebut tinggal dikaji mana bagian yang betul-betul relevan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. sebagai pembicara kunci serta Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Dr.rer.pol Rodon Pedrason, M.A., Deputi Bidang Polhukam Bappenas RI Dr.Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CHRMP., Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., Sekretaris Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN Dr. Achmad Jaka Santos Adiwijaya, S.H., LL.M dan Anggota Komisi 1 DPR RI H. Sukamta, Ph.D sebagai narasumber.

">

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang Pertahanan Laut di Era Geopolitik V. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini dunia sudah memasuki Era Geopolitik V. Pada era ini, yang menjadi isu adalah infrastruktur, rantai pasok, dan konektivitas. Menyoroti hal tersebut dan terkait dengan tema yang diusung, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni Gelar Kekuatan Negara Adidaya di Asia Tenggara, Sinergitas Operasi Siber dan Kinetik Militer Rusia, Operasi Lintas Medan, Ancaman Maritim Non-Tradisional, dan Disrupsi Rantai Pasok.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan mengenai pertahanan laut Indonesia yang secara historis menerapkan sistem pertahanan berlapis. Sistem pertahanan berlapis terdiri dari tiga zona pertahanan, yaitu zona penyangga yang memerlukan kemampuan serangan pendahuluan, zona pertahanan yang memerlukan kemampuan serangan balas, dan zona perlawanan sebagai daerah perang berlarut atau gerilya. Memikirkan pertempuran IKN, pertempuran laut IKN, itu nanti berimplikasi ke pertahanan laut nusantara, ungkap Gubernur Lemhannas RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menawarkan Kerangka Pembangunan Kapasitas TNI Angkatan Laut. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan delapan kerangka dan menyarankan agar dicermati bagian mana yang masih kosong. Menurut Gubernur Lemhannas RI, memang tidak semua kerangka dibutuhkan, tetapi jika secara kerangka akademik sudah lengkap maka kerangka tersebut tinggal dikaji mana bagian yang betul-betul relevan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. sebagai pembicara kunci serta Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Dr.rer.pol Rodon Pedrason, M.A., Deputi Bidang Polhukam Bappenas RI Dr.Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CHRMP., Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., Sekretaris Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN Dr. Achmad Jaka Santos Adiwijaya, S.H., LL.M dan Anggota Komisi 1 DPR RI H. Sukamta, Ph.D sebagai narasumber.

">

Gubernur Lemhannas RI Tawarkan Kerangka Pembangunan Kapasitas TNI Angkatan Laut

Berita & Artikel Rabu, 27 Juli 2022, 06:59

Membangun kemampuan untuk bertempur di Nusantara, harus disertai pemikiran bagaimana membangun pertahanan laut Nusantara," kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto. Hal tersebut disampaikan Gubernur Lemhannas RI saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) T.A. 2022. Seminar tersebut mengangkat tema Strategi Pertahanan Matra Laut Ibu Kota Negara sebagai bagian dari Strategi Pertahanan Negara bertempat di Gedung Auditorium Yos Sudarso, Seskoal, Jakarta pada Rabu (27/7).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memaparkan tentang Pertahanan Laut di Era Geopolitik V. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini dunia sudah memasuki Era Geopolitik V. Pada era ini, yang menjadi isu adalah infrastruktur, rantai pasok, dan konektivitas. Menyoroti hal tersebut dan terkait dengan tema yang diusung, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni Gelar Kekuatan Negara Adidaya di Asia Tenggara, Sinergitas Operasi Siber dan Kinetik Militer Rusia, Operasi Lintas Medan, Ancaman Maritim Non-Tradisional, dan Disrupsi Rantai Pasok.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menjelaskan mengenai pertahanan laut Indonesia yang secara historis menerapkan sistem pertahanan berlapis. Sistem pertahanan berlapis terdiri dari tiga zona pertahanan, yaitu zona penyangga yang memerlukan kemampuan serangan pendahuluan, zona pertahanan yang memerlukan kemampuan serangan balas, dan zona perlawanan sebagai daerah perang berlarut atau gerilya. Memikirkan pertempuran IKN, pertempuran laut IKN, itu nanti berimplikasi ke pertahanan laut nusantara, ungkap Gubernur Lemhannas RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menawarkan Kerangka Pembangunan Kapasitas TNI Angkatan Laut. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan delapan kerangka dan menyarankan agar dicermati bagian mana yang masih kosong. Menurut Gubernur Lemhannas RI, memang tidak semua kerangka dibutuhkan, tetapi jika secara kerangka akademik sudah lengkap maka kerangka tersebut tinggal dikaji mana bagian yang betul-betul relevan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. sebagai pembicara kunci serta Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Dr.rer.pol Rodon Pedrason, M.A., Deputi Bidang Polhukam Bappenas RI Dr.Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CHRMP., Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M., Sekretaris Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan IKN Dr. Achmad Jaka Santos Adiwijaya, S.H., LL.M dan Anggota Komisi 1 DPR RI H. Sukamta, Ph.D sebagai narasumber.


Tag

Berita Lainnya