Gubernur Lemhannas RI: Perempuan Muslimah Benteng dalam Menjaga Ketahanan Nasional
Berita & Artikel Selasa, 21 Oktober 2025, 09:00
Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. bertindak sebagai narasumber pada kegiatan Muktamar Pengajian DPP Al Hidayah di Golden Ballroom, The Sultan Hotel, Jakarta, pada Selasa (21/10). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Peran Strategis Pengajian Al Hidayah dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Ketahanan Keluarga di Era Digital untuk Indonesia Maju”.
Gubernur Lemhannas RI pada kesempatan tersebut menyampaikan materinya dengan judul “Peran Muslimah Membangun Ketahanan Nasional di Tengah Disrupsi Digital”. Mengawali paparannya, Gubernur Lemhannas RI mengatakan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam kehidupan. Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan wanita adalah tiang negara, yang jika wanitanya baik, maka negara tersebut akan berkembang dengan baik. “Dalam kekuatan seorang ibu, terdapat keajaiban yang mampu mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik,” ujar Gubernur Lemhannas RI.
DPP Al Hidayah diharapkan dapat memastikan ketahanan nasional terwujud dari ketahanan keluarga. Keluarga merupakan pilar utama dari peradaban karena keluarga merupakan inti dari entitas terkecil dari masyarakat. Keluarga memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan nilai-nilai kebangsaan, mengembangkan sumber daya manusia, hingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa populasi perempuan hampir seimbang dengan jumlah populasi laki-laki. Dari aspek pendidikan, perempuan lebih ulet dalam menempuh jenjang pendidikan atau bidang akademis. Kemudian, jika dilibatkan sebagai pemimpin komunitas, kemungkinan tercapainya perdamaian dapat lebih cepat terwujud sampai 35%. Hal tersebut dikarenakan kepemimpinan perempuan tidak hanya menekankan aspek keamanan fisik, tetapi juga membangun ketahanan emosional dan sosial dalam komunitasnya.
Gubernur Lemhannas RI melanjutkan dengan menyampaikan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, yakni menurunnya semangat kebangsaan, rentannya kohesi sosial, pengaruh dinamika politik, egosentris, kesenjangan sosial, krisis identitas, bonus demografi, dan lainnya. Selain tantangan tersebut, Gubernur Lemhannas RI juga menyoroti dinamika geopolitik yang menunjukkan kondisi dunia yang tidak baik-baik saja, seperti persaingan kekuatan besar, perang dagang, perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Palestina, konflik Israel-Iran, dan disrupsi teknologi.
Di balik peluang yang bisa didapat dari disrupsi teknologi, terdapat ancaman yang harus diwaspadai dapat menggeser nasionalisme, seperti konsumsi digital yang tidak terfilter, ketergantungan gadget, kesehatan mental, berpikir instan, hingga cyberbullying. Dalam mewaspadai hal tersebut, perlu adanya ketahanan nasional yang tangguh dari semua aspek berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, mulai dari memperkuat kohesi sosial, membangun kesadaran geopolitik, moral bangsa dan nurani kebangsaan, serta mewujudkan tujuan nasional.
Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa DPP Al Hidayah diharapkan turut serta memperkokoh Pancasila. “Al Hidayah berperan dalam membentuk ketahanan keluarga dan generasi muda yang beriman, berkarakter, serta berjiwa nasionalisme guna mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Gubernur Lemhannas RI.
Selain berperan dalam menyiapkan generasi muda kader pemimpin nasional, DPP Al Hidayah juga diharapkan dapat menjadikan muslimah Indonesia sebagai agen perubahan, penjaga keseimbangan sosial, penjaga stabilitas keluarga, benteng kohesi sosial, pemimpin komunitas dan perawat nilai-nilai kebangsaan. “Perempuan muslimah tidak sekadar benteng keluarga, namun juga benteng dalam menjaga ketahanan nasional,” pungkas Gubernur Lemhannas RI yang diakhiri antusiasme seluruh anggota DPP Al Hidayah. (SP/CHP)

