Gubernur Lemhannas RI: Antargenerasi Harus Saling Menghargai dan Belajar
Berita & Artikel Kamis, 28 Oktober 2021, 08:08
Selanjutnya Gubernur Lemhannas RI mengingatkan para generasi tua untuk tidak terjebak dalam menilai peran generasi muda sesuai dengan bentuk dan tata acara yang dilakukan di masa lalu. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perbedaan cara pandang menimbulkan perbedaan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang tentunya juga mengubah bentuk dan tata cara. Cinta tanah air di masa lalu mungkin lebih bersifat fisik karena ada ancaman dari kaum kolonial, tapi sekarang cinta tanah air sifatnya terbuka bagi kita untuk berani bergaul, bersaing, dan menang di dalam persaingan antar bangsa. Saya rasa generasi muda sudah siap untuk itu, kata Gubernur Lemhannas RI.
Apa yang bisa diestafetkan dari generasi tua ke generasi muda adalah contoh dan teladan, kata Gubernur Lemhannas RI. Menurut Gubernur Lemhannas RI, hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi tua agar betul-betul menyelesaikan persoalan yang terjadi pada generasi tua sehingga ada pelajaran yang dapat diberikan. Paling tidak, persoalan-persoalan yang terjadi di generasi tua tidak dibawa ke masa depan oleh generasi muda. Kepada generasi muda, Gubernur Lemhannas RI mengingatkan untuk mempersiapkan diri sebagai antisipasi untuk menjawab tantangan-tantangan di masa depan karena pada hakikatnya, sebuah generasi dinilai tidak siap bila mengabaikan perkembangan lingkungan strategis dan tidak mempersiapkan diri.
Gubernur Lemhannas RI meyakini kesiapan generasi muda dalam bersumbangsih dalam pembangunan bangsa. Generasi muda sudah fasih untuk menghadapi tantangan-tantangan Internet of Things dan era digital. Di sini juga kita tampilkan contoh-contoh generasi muda (Leani Ratri Oktila dan Angkie Yudistia) yang telah memberikan bukti nyata, jadi bukan hanya dibicarakan lagi, bukan didiskusikan lagi, tapi sudah memberikan karya nyata, memberikan sumbangan bagi pembangunan bangsa sesuai dengan marwah dari sumpah pemuda," ujar Gubernur Lemhannas RI.
Dengan dilaksanakannya Gebyar Wawasan Kebangsaan yang dihadiri Peraih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020 Parabadminton Leani Ratri Oktila, dan Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia, satu hal disadari Gubernur Lemhannas RI, bahwa proses belajar tidak berjalan satu arah dari generasi tua kepada generasi muda. Saya di sini bisa mengambil pelajaran, walaupun tidak terucap dari para generasi muda. Bahwa walaupun generasi muda pernah mengalami suatu titik dalam hidup mereka yang bisa dipersepsikan, apabila itu bukan ada pada diri Mbak Leani dan Mbak Angkie, sebagai akhir dari kehidupan mereka, tetapi ternyata mereka tidak menyerah, kata Gubernur Lemhannas RI.
Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI mengapresiasi Leani Ratri Oktila yang terus bergerak dan akhirnya berhasil menjadi juara dunia dalam parabadminton serta Angkie Yudistia yang tetap terus belajar dan memberikan sumbangan pemikiran-pemikiran gagasan terbaik bagi pembangunan menuju bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
" />Selanjutnya Gubernur Lemhannas RI mengingatkan para generasi tua untuk tidak terjebak dalam menilai peran generasi muda sesuai dengan bentuk dan tata acara yang dilakukan di masa lalu. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perbedaan cara pandang menimbulkan perbedaan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang tentunya juga mengubah bentuk dan tata cara. Cinta tanah air di masa lalu mungkin lebih bersifat fisik karena ada ancaman dari kaum kolonial, tapi sekarang cinta tanah air sifatnya terbuka bagi kita untuk berani bergaul, bersaing, dan menang di dalam persaingan antar bangsa. Saya rasa generasi muda sudah siap untuk itu, kata Gubernur Lemhannas RI.
Apa yang bisa diestafetkan dari generasi tua ke generasi muda adalah contoh dan teladan, kata Gubernur Lemhannas RI. Menurut Gubernur Lemhannas RI, hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi tua agar betul-betul menyelesaikan persoalan yang terjadi pada generasi tua sehingga ada pelajaran yang dapat diberikan. Paling tidak, persoalan-persoalan yang terjadi di generasi tua tidak dibawa ke masa depan oleh generasi muda. Kepada generasi muda, Gubernur Lemhannas RI mengingatkan untuk mempersiapkan diri sebagai antisipasi untuk menjawab tantangan-tantangan di masa depan karena pada hakikatnya, sebuah generasi dinilai tidak siap bila mengabaikan perkembangan lingkungan strategis dan tidak mempersiapkan diri.
Gubernur Lemhannas RI meyakini kesiapan generasi muda dalam bersumbangsih dalam pembangunan bangsa. Generasi muda sudah fasih untuk menghadapi tantangan-tantangan Internet of Things dan era digital. Di sini juga kita tampilkan contoh-contoh generasi muda (Leani Ratri Oktila dan Angkie Yudistia) yang telah memberikan bukti nyata, jadi bukan hanya dibicarakan lagi, bukan didiskusikan lagi, tapi sudah memberikan karya nyata, memberikan sumbangan bagi pembangunan bangsa sesuai dengan marwah dari sumpah pemuda," ujar Gubernur Lemhannas RI.
Dengan dilaksanakannya Gebyar Wawasan Kebangsaan yang dihadiri Peraih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020 Parabadminton Leani Ratri Oktila, dan Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia, satu hal disadari Gubernur Lemhannas RI, bahwa proses belajar tidak berjalan satu arah dari generasi tua kepada generasi muda. Saya di sini bisa mengambil pelajaran, walaupun tidak terucap dari para generasi muda. Bahwa walaupun generasi muda pernah mengalami suatu titik dalam hidup mereka yang bisa dipersepsikan, apabila itu bukan ada pada diri Mbak Leani dan Mbak Angkie, sebagai akhir dari kehidupan mereka, tetapi ternyata mereka tidak menyerah, kata Gubernur Lemhannas RI.
Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI mengapresiasi Leani Ratri Oktila yang terus bergerak dan akhirnya berhasil menjadi juara dunia dalam parabadminton serta Angkie Yudistia yang tetap terus belajar dan memberikan sumbangan pemikiran-pemikiran gagasan terbaik bagi pembangunan menuju bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
">Selanjutnya Gubernur Lemhannas RI mengingatkan para generasi tua untuk tidak terjebak dalam menilai peran generasi muda sesuai dengan bentuk dan tata acara yang dilakukan di masa lalu. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, perbedaan cara pandang menimbulkan perbedaan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang tentunya juga mengubah bentuk dan tata cara. Cinta tanah air di masa lalu mungkin lebih bersifat fisik karena ada ancaman dari kaum kolonial, tapi sekarang cinta tanah air sifatnya terbuka bagi kita untuk berani bergaul, bersaing, dan menang di dalam persaingan antar bangsa. Saya rasa generasi muda sudah siap untuk itu, kata Gubernur Lemhannas RI.
Apa yang bisa diestafetkan dari generasi tua ke generasi muda adalah contoh dan teladan, kata Gubernur Lemhannas RI. Menurut Gubernur Lemhannas RI, hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi tua agar betul-betul menyelesaikan persoalan yang terjadi pada generasi tua sehingga ada pelajaran yang dapat diberikan. Paling tidak, persoalan-persoalan yang terjadi di generasi tua tidak dibawa ke masa depan oleh generasi muda. Kepada generasi muda, Gubernur Lemhannas RI mengingatkan untuk mempersiapkan diri sebagai antisipasi untuk menjawab tantangan-tantangan di masa depan karena pada hakikatnya, sebuah generasi dinilai tidak siap bila mengabaikan perkembangan lingkungan strategis dan tidak mempersiapkan diri.
Gubernur Lemhannas RI meyakini kesiapan generasi muda dalam bersumbangsih dalam pembangunan bangsa. Generasi muda sudah fasih untuk menghadapi tantangan-tantangan Internet of Things dan era digital. Di sini juga kita tampilkan contoh-contoh generasi muda (Leani Ratri Oktila dan Angkie Yudistia) yang telah memberikan bukti nyata, jadi bukan hanya dibicarakan lagi, bukan didiskusikan lagi, tapi sudah memberikan karya nyata, memberikan sumbangan bagi pembangunan bangsa sesuai dengan marwah dari sumpah pemuda," ujar Gubernur Lemhannas RI.
Dengan dilaksanakannya Gebyar Wawasan Kebangsaan yang dihadiri Peraih Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020 Parabadminton Leani Ratri Oktila, dan Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia, satu hal disadari Gubernur Lemhannas RI, bahwa proses belajar tidak berjalan satu arah dari generasi tua kepada generasi muda. Saya di sini bisa mengambil pelajaran, walaupun tidak terucap dari para generasi muda. Bahwa walaupun generasi muda pernah mengalami suatu titik dalam hidup mereka yang bisa dipersepsikan, apabila itu bukan ada pada diri Mbak Leani dan Mbak Angkie, sebagai akhir dari kehidupan mereka, tetapi ternyata mereka tidak menyerah, kata Gubernur Lemhannas RI.
Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI mengapresiasi Leani Ratri Oktila yang terus bergerak dan akhirnya berhasil menjadi juara dunia dalam parabadminton serta Angkie Yudistia yang tetap terus belajar dan memberikan sumbangan pemikiran-pemikiran gagasan terbaik bagi pembangunan menuju bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
">