Jepang setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menanamkan kesadaran mengenai bahaya obesitas dan berhasil menurunkan angka kasus obesitas. "Setelah diberlakukan denda dalam dua tahun sejak diundangkan, menurunkan angka kesakitan dan biaya kesehatan yang dikeluarkan," kata Ryu.

Bila melihat perilaku manusia soal obesitas, memang ada paradoks karena manusia memiliki gen tidak bisa berhenti makan. Gen ini menolong manusiapada saat mempertahankan hidup. "Orang yang tidak punya gen tidak bisa berhenti makan, punya peluang hidup lebih tinggi," ujar Ryu. Pada akhirnya manusia yang bertahan ialah manusia yang punya gen tidak bisa berhenti makan. "Ini memberikan advantage pada saat sumber daya terbatas," kata Ryu.

Dalam sesi paparannya, Ryu juga menjelaskan mengenai neuropolitik, yaitu cara otak membentuk perilaku politik pada manusia. Neuropolitik juga berkaitan dengan bagaimana manusia memandang diri dan lingkungan saat berinteraksi dengan manusia lain. Berkembang sejak awal tahun 2000-an, Neuropolitik juga membahas mengenai politik dari sudut pandang sains.

Ryu kemudian memaparkan tiga isu utama dalam konteks keinginan bebas dalam berpolitik. Pertama adalah rigidity atau kekakuan. Manusia pada dasarnya bersifat rigid atau sulit diubah. Ryu mengatakan bahwa hampir tidak mungkin dapat mengubah perilaku manusia. Kedua adalah flexibility atau fleksibilitas. Ryu menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang secara alamiah dibentuk untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan dalam hal-hal tertentu. Ketiga adalah plasticity, di mana manusia terbentuk sepanjang manusia tersebut hidup. Tiga hal tersebut adalah hal-hal yang terjadi dari otak manusia. Manusia disusun oleh bahan-bahan alam yang bekerja sesuai hukum alam, ujar Ryu.

" />

Jepang setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menanamkan kesadaran mengenai bahaya obesitas dan berhasil menurunkan angka kasus obesitas. "Setelah diberlakukan denda dalam dua tahun sejak diundangkan, menurunkan angka kesakitan dan biaya kesehatan yang dikeluarkan," kata Ryu.

Bila melihat perilaku manusia soal obesitas, memang ada paradoks karena manusia memiliki gen tidak bisa berhenti makan. Gen ini menolong manusiapada saat mempertahankan hidup. "Orang yang tidak punya gen tidak bisa berhenti makan, punya peluang hidup lebih tinggi," ujar Ryu. Pada akhirnya manusia yang bertahan ialah manusia yang punya gen tidak bisa berhenti makan. "Ini memberikan advantage pada saat sumber daya terbatas," kata Ryu.

Dalam sesi paparannya, Ryu juga menjelaskan mengenai neuropolitik, yaitu cara otak membentuk perilaku politik pada manusia. Neuropolitik juga berkaitan dengan bagaimana manusia memandang diri dan lingkungan saat berinteraksi dengan manusia lain. Berkembang sejak awal tahun 2000-an, Neuropolitik juga membahas mengenai politik dari sudut pandang sains.

Ryu kemudian memaparkan tiga isu utama dalam konteks keinginan bebas dalam berpolitik. Pertama adalah rigidity atau kekakuan. Manusia pada dasarnya bersifat rigid atau sulit diubah. Ryu mengatakan bahwa hampir tidak mungkin dapat mengubah perilaku manusia. Kedua adalah flexibility atau fleksibilitas. Ryu menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang secara alamiah dibentuk untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan dalam hal-hal tertentu. Ketiga adalah plasticity, di mana manusia terbentuk sepanjang manusia tersebut hidup. Tiga hal tersebut adalah hal-hal yang terjadi dari otak manusia. Manusia disusun oleh bahan-bahan alam yang bekerja sesuai hukum alam, ujar Ryu.

">

Jepang setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menanamkan kesadaran mengenai bahaya obesitas dan berhasil menurunkan angka kasus obesitas. "Setelah diberlakukan denda dalam dua tahun sejak diundangkan, menurunkan angka kesakitan dan biaya kesehatan yang dikeluarkan," kata Ryu.

Bila melihat perilaku manusia soal obesitas, memang ada paradoks karena manusia memiliki gen tidak bisa berhenti makan. Gen ini menolong manusiapada saat mempertahankan hidup. "Orang yang tidak punya gen tidak bisa berhenti makan, punya peluang hidup lebih tinggi," ujar Ryu. Pada akhirnya manusia yang bertahan ialah manusia yang punya gen tidak bisa berhenti makan. "Ini memberikan advantage pada saat sumber daya terbatas," kata Ryu.

Dalam sesi paparannya, Ryu juga menjelaskan mengenai neuropolitik, yaitu cara otak membentuk perilaku politik pada manusia. Neuropolitik juga berkaitan dengan bagaimana manusia memandang diri dan lingkungan saat berinteraksi dengan manusia lain. Berkembang sejak awal tahun 2000-an, Neuropolitik juga membahas mengenai politik dari sudut pandang sains.

Ryu kemudian memaparkan tiga isu utama dalam konteks keinginan bebas dalam berpolitik. Pertama adalah rigidity atau kekakuan. Manusia pada dasarnya bersifat rigid atau sulit diubah. Ryu mengatakan bahwa hampir tidak mungkin dapat mengubah perilaku manusia. Kedua adalah flexibility atau fleksibilitas. Ryu menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang secara alamiah dibentuk untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan dalam hal-hal tertentu. Ketiga adalah plasticity, di mana manusia terbentuk sepanjang manusia tersebut hidup. Tiga hal tersebut adalah hal-hal yang terjadi dari otak manusia. Manusia disusun oleh bahan-bahan alam yang bekerja sesuai hukum alam, ujar Ryu.

">

Dokter Ryu Hasan: Kelebihan Makan adalah Ancaman Masa Kini

Berita & Artikel Kamis, 21 Oktober 2021, 15:35

Tag