Program Sastra Saraswati Sewana 2022 Selaras dengan Dua Isu Fokus Kajian Lemhannas RI
Berita & Artikel Kamis, 16 Juni 2022, 15:05
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menghadiri dan menyampaikan pidato kunci pada kegiatan Seminar Purwa Carita Campuhan yang merupakan rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Museum Seni Neka bertempat di Museum Seni Neka, Ubud, Gianyar, Bali pada Kamis, (16/06).
Ini merupakan suatu acara yang betul-betul menunjukkan bagaimana Bali berhasil menjaga nilai leluhur, adat, dan berusaha mencari harmoni dengan alam, kata Gubernur Lemhannas RI menyampaikan pidato kunci. Lebih lanjut Gubernur Lemhannas RI menyampaikan sangat terkesan dengan tema dan enam program aksi yang diusung karena sangat terkait dengan pelestarian alam. Terkait dengan hal tersebut, Lemhannas RI saat ini memiliki lima isu strategis yang menjadi fokus kajian, yakni Ibu Kota Nusantara, Konsolidasi Demokrasi, Transformasi Digital, Ekonomi Biru, dan Ekonomi Hijau. Setidaknya ada dua isu strategis yang sejalan dengan tema yang diusung dalam program Sastra Saraswati Sewana 2022, yakni ekonomi biru dan ekonomi hijau.
Ekonomi biru tujuannya mengutamakan paradigma kesehatan samudera, itu yang harus kami utamakan, ujar Gubernur Lemhannas RI. Hal tersebut menjadi penting karena 50% oksigen yang manusia hirup berasal dari terumbu karang. Dari seluruh total permukaan bumi, luas terumbu karang di dunia hanya 0,0025% dan 40% di antaranya berada di Indonesia. Kira-kira Bali dan laut di sekitarnya menyumbang 1,4% terumbu karang dunia yang berarti diperkirakan 4% sampai 6% oksigen dunia berasal dari Bali.
Namun, terumbu karang semakin tidak terjaga dari banyak masalah. Salah satu penyumbang terbesar masalah dalam menjaga terumbu karang adalah dari cara hidup di darat. Dari cara kita mengelola sungai, apa yang kita alirkan ke sungai atau bagaimana kita melakukan pembangunan di darat yang kemudian mendorong pasir ke arah laut dan menutupi terumbu karang hingga mati, jelas Gubernur Lemhannas RI.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah mengedepankan ekonomi biru dengan paradigma kesehatan samudera. Hal tersebut sangat terkait dengan rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022.
Ekonomi hijau kata kuncinya adalah keberlanjutan, bagaimana kita membangun pertumbuhan hijau, tutur Gubernur Lemhannas RI. Menurut Gubernur Lemhannas RI, hampir semua program pembangunan di Bali beserta peraturan daerahnya masih sangat menjunjung nilai leluhur dan bahasa lokal yang ditanamkan pada masing-masing program dan kebijakan.
Namun, sayangnya terjadi penyusutan lahan pertanian di Bali yang cukup signifikan, yakni sejak tahun 1980-an terjadi penyusutan sebanyak 1.500 Hektar per tahun. Jika hal tersebut terus menerus terjadi, maka dalam waktu 15 tahun ke depan, Bali tidak akan memiliki sawah. Oleh karena itu, yang dilakukan pada rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022 menjadi sangat penting. Gubernur Lemhannas RI, mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama bereskalasi dan meningkatkan upaya pelestarian alam.
Menurut Gubernur Lemhannas RI, Indonesia harus mengembangkan kerja sama dan menginisiasi kepemimpinan global untuk mengedepankan prinsip pembangunan berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru. Semoga hasil kajian kami bisa mengembalikan apa yang dulu menjadi semangat leluhur dan nilai leluhur untuk menjaga harmoni antara manusia, alam, dan keinginan kita untuk menyejahterakan kita semua, pungkas Gubernur Lemhannas RI.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI juga mengikuti kegiatan Tandur Taru Usahadhaning Desa di Setra Desa Adat Keliki dan menanam pohon Kemiri. Selain dua kegiatan tersebut, ada empat kegiatan yang dilaksanakan pada rangkaian program Sastra Saraswati Sewana 2022, yakni Ngraksa Toya Nyiwi Pertiwi, Mareresik Campuhan, Markandyayana Rasmi, dan Janu Sadhu Marhardika. (NA/CHP)