Pimpin Penutupan Penataran Istri/Suami Peserta P4N 68, Gubernur Lemhannas RI: Jadi Pendamping yang Bersahaja
Berita & Artikel Senin, 4 Agustus 2025, 18:00
“Karakter yang baik dan kuat dapat dibangun dari keluarga karena keluarga adalah kunci utama dan pertama dalam membangun karakter bangsa,” kata Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. Hal tersebut disampaikan dalam Upacara Penutupan Penataran kepada Istri/Suami Peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) 68 Lemhannas RI bertempat di Auditorium Gadjah Mada pada Senin, (4/8).
Istri dan suami peserta P4N 68 telah menerima penataran selama 6 hari, dimulai sejak 28 Juli 2025, di Lemhannas RI. Diharapkan para pendamping peserta P4N 68 Lemhannas RI mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terkait peranan istri dan suami selaku kader pimpinan tingkat nasional. Selain itu, diharapkan para peserta penataran akan menjadi panutan bagi keluarga besar unit kerja dan masyarakat.
Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta penataran yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan keseriusan dan kesungguhan hati. Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa kegiatan penataran bukan hanya sekedar kegiatan normatif, tetapi agar para pendamping memahami tugas dan tanggung jawab suami dan istri peserta P4N 68 sebagai kader pimpinan tingkat nasional.
Diharapkan materi-materi yang diberikan selama masa penataran mampu membangkitkan kesadaran untuk memotivasi diri sebagai pendamping sekaligus sebagai agen-agen kebangsaan di lingkungan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI juga mengimbau seluruh peserta penataran untuk mampu menjaga keutuhan bangsa serta mencegah sikap intoleran dalam membangun karakter dan dapat memajukan bangsa Indonesia. Gubernur Lemhannas RI menekankan bahwa dalam mewujudkan keutuhan bangsa, para peserta penataran harus memegang teguh empat konsensus dasar bangsa, yakni Pancasila; UUD 1945; NKRI; dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI juga menekankan pendekatan keluarga dalam menyukseskan kebijakan pemerintah tentang revolusi mental, yakni membangun keluarga berkualitas, keluarga yang tangguh, yang tidak bergantung pada orang lain. “Agar ke depan terwujud sumber daya manusia yang bermanfaat bagi pembangunan nasional,” ucap Gubernur Lemhannas RI.
Oleh karena itu, Gubernur Lemhannas RI berharap seluruh peserta penataran dapat memotivasi diri menjadi teladan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. “Saudara–saudara harus mampu menjadi pendamping-pendamping yang bersahaja dan mengayomi di mana suami/istri peserta P4N 68 bertugas,” pungkas Gubernur Lemhannas RI. (NA/CHP)