Menteri Koperasi dan UKM: Pentingnya Ekonomi Digital bagi Kepentingan Rakyat

Berita & Artikel Jumat, 24 Juni 2022, 00:51

Struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh UMKM, kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Drs. Teten Masduki. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM saat memberikan ceramah kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 Lemhannas RI bertempat di Ruang NKRI, Gedung Pancagatra Lemhannas RI, pada Jumat (24/6).

Mengangkat topik Tantangan Kemandirian Koperasi dan UMKM dalam Menghadapi Globalisasi, dalam ceramah tersebut Menkop dan UKM menyampaikan bahwa 99,9% usaha di Indonesia adalah UMKM. Sejalan dengan hal tersebut, total penyerapan tenaga kerja sebesar 97% oleh UMKM. Namun, kontribusi UMKM terhadap PDB hanya mencapai 61% yang artinya UMKM tidak produktif dan menunjukkan 0,1% perusahaan besar masih menguasai 40% dari PDB.

Terkait globalisasi yang terjadi saat ini, keuntungannya lebih dinikmati negara besar dan perusahaan besar. Sebesar 80% perdagangan global terjadi dirantai nilai yang terkait dengan perusahaan transnasional, kata Menkop dan UKM. Menurut Menkop UKM, hal tersebut menunjukkan bahwa negara maju memiliki bargaining position yang lebih baik. Hal tersebut membuat kantor pusat perusahaan transnasional ditempatkan di negara maju sehingga sirkulasi penanaman modal asing masih terpusat di negara maju.

Dalam konsep rantai nilai global, Indonesia telah berusaha menarik investasi asing ke dalam negeri sebagai upaya untuk membuat Indonesia menjadi bagian dari rantai nilai global atau yang biasa disebut Global Value Chains (GVC). Hal tersebut diupayakan agar sejumlah proses dalam bentuk jaringan internasional dapat memberikan peluang untuk UMKM berpartisipasi dalam globalisasi. Agar Indonesia menjadi bagian dari pembagian kerja internasional. Dalam sistem produksi dunia, negara-negara berkembang menjadi bagian daripada kapitalisme dunia, kata Menkop dan UKM.

Namun, posisi Indonesia dalam GVC masih berada diposisi yang relatif rendah. Indonesia berada diposisi 20 dari 31 negara di Asia dalam partisipasi GVC dan berada pada posisi 7 dari 9 negara Asia Tenggara. Menyoroti hal tersebut, belum banyak UMKM Indonesia yang terkait dengan jaringan produksi global.

Menkop UKM mencermati peningkatan peran UMKM dalam GVC dapat dilakukan melalui pemanfaatane-commerce. Dewasa kini, ekonomi digital terus berkembang bahkan saat ini ekonomi digital Indonesia memiliki nilai hingga 632 Triliun. Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat terus bahkan pada tahun 2030 diperkirakan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Menkop UKM memandang penting adanya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam ekonomi digital bagi kepentingan rakyat.

Sejalan dengan UMKM, Koperasi juga dapat masuk dan mengambil peran dalam GVC. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekspor produk koperasi. Menkop UKM menilai dibutuhkan bantuan finansial untuk koperasi agar dapat melakukan produksi dan membangun fasilitas penyimpanan sehingga Koperasi dapat berpartisipasi dalam GVC melalui ekspor langsung.

Mengakhiri paparannya, Menkop UKM memberikan rekomendasi, yakni dengan memanfaatkan keunggulan domestik. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan penguasaan IPTEK, mempelajari proses bisnis dan manajemen usaha, melakukan kerja sama perdagangan dan investasi, menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan ikut serta dan aktif dalam perdagangan internasional. (NA/CHP)


Tag

Berita Lainnya