Gubernur Lemhannas RI Bahas Geo X

Berita & Artikel Kamis, 13 Oktober 2022, 16:15

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menghadiri pembukaan International Conference on Business, International Relations, and Diplomacy (ICOBIRD) 2022 dan Commemoration of 10 Years Binus University International Relations Study Program pada Kamis (13/10) di Auditorium Kampus Anggrek Binus University, Jakarta Barat.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memberikan paparan tentang Geo X. Geo untuk geopolitik, X adalah faktor yang tidak diketahui, katanya. Gubernur Lemhannas RI selanjutnya menyampaikan bahwa di Lemhannas RI mempelajari tentang Geo V. Karakteristik utama Geo V adalah konektivitas dan rantai pasok global. Karakteristik yang sama juga bisa ditemukan jika melihat lebih dekat pada revolusi geomaritim.

Di geomaritim, kita bisa melihat kalau kita sekarang berada di era keempat dari geomaritim, tutur Gubernur Lemhannas RI. Sumber kekuatan geomaritim era keempat adalah teknologi siber dan teknologi maritim. Kombinasi dari teknologi-teknologi ini akan menciptakan infrastruktur yang lebih kuat. Sekali lagi, karakteristik utamanya adalah konektivitas global. Dan sekarang kita melihat banyak sekali inisiasi global untuk menciptakan sebuah infrastruktur global, katanya.

Ada lima identifikasi dari inisiasi global untuk yang disampaikan Gubernur Lemhannas RI, yakni Belt and Road Initiative, Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity, Global Development Initiative and Global Security Initiative, Globalization Free Trade dan North South Corridor.

Gubernur Lemhannas RI juga menjelaskan resiko konektivitas yang meningkat sebagai akibat pandemi COVID-19 global. Resiko konektivitas pada arena maritim berkaitan dengan choke point. Choke point di tengah-tengah dunia berada di Indonesia, yaitu di Selat Malaka, Selat Sunda, Natuna Utara, Selat Sulawesi dan Selat Lombok. Kita memiliki beberapa choke point di Indonesia. Jika terdapat gangguan pada choke point ini, maka kebebasan navigasi untuk mengamankan distribusi pangan dan energi ke seluruh dunia akan terganggu. Itu adalah tantangan besar kita saat ini, ungkapnya.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan salah satu masalah besar yang perlu ditangani pada lima tahun ke depan bagi industri otomotif Indonesia yang mencoba untuk menjadi ekosistem utama untuk EV (electric vehicle) adalah cara untuk mengamankan pasokan semikonduktor. Hal tersebut adalah masalah pada pembangunan Indonesia untuk bergerak dari ekonomi 2.0 menuju ekonomi 4.0. Tapi sekarang kita menghadapi pertanyaan besar, bagaimana mengamankan pasokan semikonduktor chip untuk lima tahun ke depan, jelasnya.

Terkait faktor X yang mewakili unknown, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan untuk mencoba memandang krisis dengan jarak dekat dan berpikir untuk waktu tiga sampai enam bulan kedepan. Jika kita bisa memitigasi kemungkinan krisis yang terjadi pada 6 bulan ke depan, kita bisa berpikir untuk melanjutkan informasi struktural, pembangunan ekonomi, dan perencanaan strategis, katanya.

Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tantangan mengantisipasi krisis pangan, energi, dan finansial sambil mencoba melihat dengan cermat tantangan pertahanan. Untuk Indonesia, kuncinya adalah untuk mentransformasi, bagaimana mengadopsi teknologi baru. Dalam hal pertahanan, bidang ilmu kami, kami sudah merencanakan bagaimana mengubah teknologi kita, ungkapnya.

Menutup paparannya, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan harus adanya penyusunan rencana strategis sampai tahun 2070 jika ingin menikmati stabilitas global, pertumbuhan ekonomi, konektivitas global, lalu Indonesia berhasil melaksanakan konsolidasi demokrasi, kemudian mentransformasi ekonomi dari ekonomi 2.0 ke ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Gubernur Lemhannas RI juga mengingatkan harus mencoba mengantisipasi eskalasi dan dinamika variabel vertikal atau global khususnya persaingan hegemoni, pertumbuhan ekonomi global dan gangguan rantai pasok global.

Permintaan terakhir saya adalah untuk BINUS supaya menawarkan usulan untuk membuat kembali konektivitas global, untuk membuat kembali rantai pasok global tanpa memutuskan hubungan dunia, pungkas Gubernur Lemhannas RI.


Tag

Berita Lainnya