Hadir Pada Sesi I Seminar Nasional Transformasi Digital 2045, Deputi III BSSN Bicara Tentang Roadmap Kedaulatan Siber Indonesia

Berita & Artikel Senin, 7 Agustus 2023, 05:34

Dalam diskusi sesi I Seminar Nasional Transformasi Digital 2045 pada Senin (7/8) di Hotel Borobudur, Jakarta, menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Deputi III Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., Director of ICT Strategy And Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi, Chairman ABDI Dr. Rudi Rusdiah, B.E., M.A., dan Presiden Direktur The International Business Machines Corporation (IBM) Indonesia Roy Kosasih.

Dalam sesi yang dimoderatori oleh Presenter TVRI Silkania Swarizona, Deputi III Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., menyampaikan paparannya yang berjudul Mengembangkan Kemandirian Kriptografi Sebagai Competitive Advantages Mendukung Roadmap Keamanan Siber 2045.

Pada saat ini kita bisa melihat bahwa semua sistem teknologi pembangunan sumber daya manusia harus dapat mengikuti bagaimana sebenarnya konvergensi yang terjadi pada saat sekarang, kata Dr. Sulistyo mengawali paparannya.

Lebih lanjut, dalam rangka mencapai siber Indonesia yang berdaulat, BSSN bersama dengan pemangku kepentingan menyusun suatu peta jalan (roadmap) 2019-2045 demi mewujudkan kedaulatan siber Indonesia berkelas dunia 2045.

Roadmap dibagi dalam tiga periode waktu mengikuti rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) yang merupakan rencana strategis pembangunan di Indonesia. Pertama adalah periode stabilisasi dalam jangka waktu 2019 sampai 2025 yang targetnya stabilisasi teknologi siber dan sandi nasional.

Kedua adalah periode integrasi dalam jangka waktu 2026 sampai 2035 yang targetnya integrasi teknologi siber dan sandi nasional. Lalu yang ketiga adalah periode kemandirian dalam jangka waktu 2036 sampai 2045 yang targetnya kemandirian teknologi siber dan sandi nasional.

Narasumber selanjutnya dilanjutkan oleh Chairman ABDI Dr. Rudi Rusdiah, B.E., M.A. yang memberikan paparan tentang geo digital: implikasi dan tantangan keamanan big data dalam era transformasi digital 2045. Pada Geo III dan Geo IV, yakni pada era perang dingin, internet diciptakan dari proyek militer Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) Kementerian Pertahanan AS.

Hal tersebut bertujuan untuk merancang redundansi global internet yang kokoh dan tetap berfungsi jika diserang nuklir Soviet, sehingga tercapai ambisi Amerika Serikat (AS) sebagai Polisi/ Hegemon/Globalist, Unipolar, setelah Soviet pecah. Lebih lanjut, pada Geo V telah kita ketahui adanya persaingan antara AS dan Tiongkok pada perang semikonduktor dan kompetisi artificial intelligence (AI).

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Dari Geo III digital, tidak ada yang menjamin keamanan absolut dalam memanfaatkan internet atau digital. Untuk itu, kita harus proaktif dan melakukan deteksi dini berkala. Kemudian, kolaborasi strategis di tingkat nasional (Public Private Partnership) dan multilateral global juga harus dilakukan karena hackers dan cybercriminal juga berkolaborasi intensif di Dark Web. Untuk menghadapi pemilu 2024, Dr. Rudi Rusdiah berpesan agar pemerintah dapat menyusun geostrategi ketahanan data serta algoritma black box di media sosial.

Selanjutnya, paparan dilanjutkan oleh Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi yang menyampaikan tentang digital transformation Indonesia emas 2045. Jika melihat framework nya, satu poin yang terpenting saat menginjak visi Indonesia emas 2045 adalah digital infrastruktur. Pondasi yang ada untuk 2045 menurut Mohamad Rosidi adaah Information and Communication of Technology (ICT) infrastruktur.

Lebih lanjut, Mohamad Rosidi menyampaikan beyond 5G dalam berbagai dimensi, ramah lingkungan dan kecerdasan untuk mewujudkan transformasi digital diantaranya adalah smart governance, education, transport dan healthcare. Adapun empat faktor kunci untuk pembangunan infrastruktur beyond 5G, yakni strategi dan perencanaan nasional, spectrum frequency, kesiapan lokasi serta sinergi dengan rantai pasok global.

Kemudian, paparan terakhir disampaikan oleh Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih yang menyampaikan tentang Empowering Indonesias Digital Transformation with Data Protection, Cybersecurity and Enterprise AI.

Menuju 2045, IBM memprediksi AI akan hadir hampir di semua lini kehidupan. AI akan banyak digunakan sistem komputerisasi melalui quantum computing, hyper automation, investasi ekonomi masa depan hingga kemampuan sistem digital yang menyerupai manusia. Hal-hal tersebut hanya bisa di navigasikan manusia apabila kita memiliki kemampuan mengendalikan teknologi dengan sumber daya manusia yang Indonesia miliki.

AI dapat membantu banyak pemerintahan di dunia termasuk di Indonesia untuk secara bertahap, ujar Roy Kosasih. Ada lima hal yang dapat AI lakukan, yakni bisa mengumpulkan dan mengorganisasi data analogi yang berserakan, lalu menggunakan AI di dalam sistem aplikasi pemerintahan untuk mengurangi pendekatan data analog, lalu mulai mengotomatisasi birokrasi menjadi lebih efektif, kemudian menggantikan sistem birokrasi yang kompleks menjadi lebih transparan serta melibatkan AI bersama dengan human operator untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan daya saing negara.

Mengakhiri paparannya, Roy Kosasih mendorong para pengambil kebijakan untuk berpikir jauh melampaui 2024 bahkan sampai 2045 dan seterusnya dengan mempersiapkan sejak dini kekuatan ketahanan cyber Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang tentunya diikuti dengan kemampuan Indonesia dalam mengantisipasi serangan modern melalui pengelolaan data pertumbuhan inovasi teknologi dan memasukan unsur pertumbuhan sumber daya manusia. (SP/BIA)


Tag

Berita Lainnya