Menko PMK RI Ajak Peserta Pendidikan Lemhannas RI untuk Optimalisasi Bonus Demografi Indonesia

News & Article Thursday, 26 June 2025, 13:00

“Pembangunan Sumber Daya Manusia adalah kunci kemajuan,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. Hal tersebut disampaikan dalam Kuliah Umum Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc. kepada Peserta P3N Angkatan 25 dan P4N Angkatan 68 Lemhannas RI bertempat di Auditorium Gadjah Mada pada Kamis (26/6).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si. menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menko PMK RI. Menurut Gubernur Lemhannas RI, ceramah dari Menko PMK RI menjadi sangat penting mengingat Indonesia menghadapi bonus demografi. Oleh karena itu, para peserta pendidikan Lemhannas RI harus memahami program-program dalam menyiapkan sumber daya manusia guna mendorong kemajuan bangsa Indonesia.

Memulai ceramahnya, Menko PMK RI menyampaikan data global yang menunjukkan bahwa negara maju didominasi oleh negara yang memiliki SDM yang berkualitas tinggi. “Negara-negara yang maju tidak identik dengan negara yang kaya dengan sumber daya alam, tapi negara yang identik dengan keunggulan sumber daya manusianya,” ujar Menko PMK RI. Hal tersebut diakibatkan karena rentannya terjadi resource curse theory.

Teori tersebut menggambarkan kondisi di mana negara yang kaya akan sumber daya alam biasanya menghadapi banyak tantangan sehingga menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, tingkat kemiskinan yang meningkat, dan ketidakstabilan politik. Namun, Menko PMK RI menegaskan bukan berarti negara yang kaya akan sumber daya alam tidak bisa menjadi negara yang kaya. Negara dengan kekayaan sumber daya alam akan bisa jauh lebih makmur jika bisa mengatasi resource curse tersebut. Dalam mengatasi kutukan tersebut, Menko PMK RI menilai Indonesia perlu untuk fokus pada pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Menko PMK, kondisi global saat ini, di mana banyak negara-negara yang mengalami penuaan masyarakat, dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya manusia. “Ini momentum karena kita mengalami bonus demografi. Banyak negara mengalami aging society, sedangkan kita tidak, kita justru dipuncak demografi karena didominasi orang-orang produktif,” ujar Menko PMK.

Menko PMK menegaskan bahwa seluruh pihak harus mengoptimalkan momentum bonus demografi tersebut. Bonus demografi harus dikelola agar menjadi anugerah dan tidak sebaliknya menjadi musibah. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan tangguh.

Sumber daya manusia yang unggul dan tangguh adalah sumber daya manusia yang sehat, berkualitas, serta relevan dan kontributif. Menko PMK menjelaskan bahwa sehat yang dimaksud tidak hanya sehat fisik, tapi juga sehat mental dan moral. Kemudian sumber daya manusia yang dihasilkan harus berkualitas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan berwirausaha, dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang unggul dan tangguh juga harus relevan dan kontributif di tengah kondisi dunia yang sangat cepat berubah dan terdisrupsi. “Kompetensi saja tidak cukup, tapi dibutuhkan kompetensi yang relevan,” ujar Menko PMK RI.

Menyoroti hal tersebut, menurut Menko PMK RI ada tiga hal yang penting untuk dilakukan, yakni talent development; talent retention; dan talent acquisition. Menko PMK RI memandang pentingnya membangun percepatan talenta yang dibarengi dengan mempertahankan talenta tersebut untuk membangun negeri. Kemudian penting juga untuk menarik talenta-talenta hebat untuk masuk ke Indonesia. (NA/CHP)


Tag