Sekretaris Utama Lemhannas RI Berikan Pengenalan Lembaga kepada Pasangan Peserta P4N 68
Berita & Artikel Senin, 28 Juli 2025, 14:00“Tugas peserta bukan hanya sekedar lulus dari Lemhannas RI, tapi terus memupuk pohon ketahanan nasional agar bisa tumbuh dan berkembang mewujudkan tujuan nasional,” kata Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Sestama Lemhannas RI) Komjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. Hal tersebut disampaikan saat Sestama Lemhannas RI menyampaikan Pengenalan Lembaga kepada Peserta Penataran Istri/Suami Peserta P4N 68 Lemhannas RI bertempat di Auditorium Gadjah Mada pada Senin (28/7).
Lebih lanjut, Sestama Lemhannas RI menyampaikan bahwa didirikannya Lemhannas RI pada 20 Mei 1965 oleh Presiden Soekarno berawal dari perkembangan eskalasi geopolitik. Pengetahuan geopolitik sendiri merupakan ilmu yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, Lemhannas didirikan sebagai school of geopolitics.“Dunia yang besar ini dengan berbagai negara dan berbagai bangsa akan saling memengaruhi dengan latar belakang masing-masing,” kata Sestama Lemhannas RI.
Berkaitan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia harus bisa menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan sebagai bagian dari geopolitik untuk dapat mewujudkan tujuan nasional. Oleh karena itu, pendirian Lemhannas RI bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh unsur kekuatan, baik sipil maupun militer. Dengan demikian, Lemhannas RI mengemban tugas dalam pelaksanaan pendidikan, pengkajian strategis, pemantapan nilai-nilai kebangsaan, dan pengukuran ketahanan nasional.
Selanjutnya Sestama Lemhannas RI mengibaratkan konsep ketahanan nasional seperti sebuah pohon. Jika akarnya kuat, maka pohon tersebut akan kuat dan tumbuh menjulang tinggi. Akar dalam paradigma ketahanan nasional adalah empat konsensus dasar bangsa yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, penanaman nilai kebangsaan menjadi sangat penting.
Pada kesempatan tersebut, Sestama Lemhannas RI mengingatkan bahwa para peserta pendidikan Lemhannas RI adalah kader pimpinan nasional. Oleh karena itu, para pasangan peserta pendidikan juga diberikan pembekalan di Lemhannas RI. Para pasangan harus mengerti bahwa sebagai kader pimpinan nasional, para peserta pendidikan akan mengemban tanggung jawab yang besar.
“Bangsa ini ada di tangan mereka. Kalau mereka goyah dan tidak punya karakter, maka bangsa ini tidak akan mencapai tujuannya,” ujar Sestama Lemhannas RI. Lebih lanjut, Sestama Lemhannas RI menegaskan bahwa alumni Lemhannas RI harus menjadi pemimpin yang berkarakter negarawan, berpikir integral, holistik, dan komprehensif. Status sebagai alumni Lemhannas bukan sekedar ajang untuk adu gagah, tapi ada tanggung jawab yang harus diemban.
“Salah satu indikator lembaga ini adalah para kader lulusannya yang merupakan orang-orang dengan kompetensi sebagai pemimpin negarawan yang berkarakter dan berintegritas” ujar Sestama Lemhannas RI.
Menutup kegiatan tersebut, Sestama Lemhannas RI berpesan kepada para pasangan peserta pendidikan untuk mendukung para peserta pendidikan supaya menjadi pemimpin nasional yang amanah dan mampu membawa bangsa ini semakin maju. “Semua harus dikolaborasikan, diintegrasikan, dalam satu tujuan bagaimana kita mencapai tujuan nasional berbangsa dan bertanah air,” pungkas Sestama Lemhannas RI. (NA/CHP)