Program Pendidikan Reguler Angkatan LVI (PPRA LVI) telah resmi dibuka pada Rabu, (01/03), di Ruang Dwi Warna Purwa Lt. II Gd. Pancagatra Lemhannas RI. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya pada upacara pembukaan kegiatan menyampaikan harapan besarnya kepada peserta PPRA LVI untuk mampu menggali nilai hakiki (intrinsik) gagasan kebangsaan yang telah diwariskan pendiri bangsa agar implementatif dengan tantangan kebangsaan sekarang ini.

" /> Program Pendidikan Reguler Angkatan LVI (PPRA LVI) telah resmi dibuka pada Rabu, (01/03), di Ruang Dwi Warna Purwa Lt. II Gd. Pancagatra Lemhannas RI. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya pada upacara pembukaan kegiatan menyampaikan harapan besarnya kepada peserta PPRA LVI untuk mampu menggali nilai hakiki (intrinsik) gagasan kebangsaan yang telah diwariskan pendiri bangsa agar implementatif dengan tantangan kebangsaan sekarang ini.

"> Program Pendidikan Reguler Angkatan LVI (PPRA LVI) telah resmi dibuka pada Rabu, (01/03), di Ruang Dwi Warna Purwa Lt. II Gd. Pancagatra Lemhannas RI. Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam sambutannya pada upacara pembukaan kegiatan menyampaikan harapan besarnya kepada peserta PPRA LVI untuk mampu menggali nilai hakiki (intrinsik) gagasan kebangsaan yang telah diwariskan pendiri bangsa agar implementatif dengan tantangan kebangsaan sekarang ini.

">

Gubernur: Gali Hakikat Nilai Kebangsaan

Berita & Artikel Rabu, 1 Maret 2017, 02:00

Selama pendidikan, selain materi inti tentang konsensus dasar kebangsaan, peserta juga akan menerima materi doktrin operasional seputar wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Rumusan kebangsaan yang diwariskan para founding fathers bukanlah rumusan mati, tetapi berorientasi ke masa depan. Gali hakikat nilai kebangsaan (dalam rumusan) tersebut, sesuaikan dengan kondisi kekinian dan tantangan kebangsaan saat ini, ujar Agus Widjojo.

Sebagai lembaga negara yang salah satu fungsinya menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional, menurut Agus, tantangan Lemhannas RI saat ini adalah bagaimana mengolah materi pembekalan dan pendidikan menjadi materi yang sifatnya implementatif dan validatif untuk mengatasi masalah kebangsaan. Keberhasilan PPRA agar implementatif juga sangat tergantung dari upaya dan kesungguhan dari peserta untuk memberi nilai tambah pada diri masing-masing.

Agus berpesan kepada peserta selama pendidikan 7 bulan ke depan tidak hanya mementingkan penilaian akademis, tetapi juga karakter, etika, moral, dan integritas. Junjung tinggi etika, moral, dan kejujuran yang merupakan prasyarat individu sebagai kader pimpinan tingkat nasional,pungkas Agus.

Peserta yang mengikuti kegiatan PPRA 56 ini berjumlah 115 orang dengan berbagai latar belakang antara lain dari kementerian/lembaga, TNI, Polri, Kejagung RI dan Komnas HAM, Kopertis, ormas, parpol, kalangan bisnis, dan juga peserta mancanegara. Negara sahabat yang mengirimkan perwakilannya dalam pendidikan ini adalah Srilanka, Pakistan, Kamboja, Vietnam Fiji, Singapura, Zimbabwe, Laos, Timor Lestem Saudi Arabia, dan Malaysia. Keberagamam latar belakang ini menjadi modal bagi para peserta untuk menambah jaringan, memperluas cakrawala, dan membangun kerja sama.

Dinamika Sosial Budaya sebagai Tantangan Ketahanan Nasional dipilih sebagai tema selama pendidikan. Tema ini berkaitan dengan perlunya penguatan gatra sosial budaya. Menurut hasil Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) tahun 2016, gatra politik menunjukkan kondisi kurang tangguh. Gatra politik ini mempengaruhi kondisi gatra-gatra lainnya, berpotensi menimbulkan gesekan sosial dan benturan kepentingan antar kelompok. Pemahaman nilai-nilai kebangsaan di masyarakat juga mengalami penurunan. Kondisi ini mempengaruhi dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia.

Upacara pembukaan kegiatan PPRA LVI ini selain dihadiri oleh pimpinan Lemhannas RI, juga dihadiri oleh undangan dari negara sahabat dan beberapa pimpinan lembaga. Turut hadir Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, Wakil Kepala Staff AU (Wakasau) Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri Komjen Pol Basyaruddin, dan Mantan Gubenur Lemhannas RI Prof. Ermaya Suryadinata.


Tag