PPRA LVII Selenggarakan Seminar Nasional Penataan Partai Politik untuk Memperkuat Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia
Berita & Artikel Kamis, 13 September 2018, 07:36
Melihat dinamika yang ada, maka PPRA LVII menyelenggarakan Seminar Nasional Penataan Partai Politik untuk Memperkuat Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia di Gedung Dwiwarna Purwa Lemhannas RI, Jakarta (13/9). Seminar tersebut menghadirkan keynote speaker yaitu Menteri Dalam Negeri Thjahjo Kumolo, Akademisi Prof. Dr. Jimly Asshiddique, S.H., dengan pembahas dari Universitas Airlangga Prof. Drs. Ramlan Surbakti, M.A., Ph.D., anggota Komisi II DPR RI Zainudin Amali, S.E., serta sebagai penanggap ahli dari LIPI Prof. Dr. Syamsudin Haris, M.Si., Pansus UU Politik Dr. Ir. Muhammad Lukman Edy, M.Si., Guru Besar IPDN Prof. Dr. Djohermansyah Johan, M.A., serta Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengatakan bahwa para peserta menyampaikan bahwa keberhasilan peserta dalam menyelenggarakan seminar pada hakikatnya merupakan indikator peserta dalam menyerap dan memahami berbagai materi selama mengikuti pendidikan di Lemhannas RI. Para peserta telah menuangkan ilmu dan pengetahuannya dalam seminar yang strategis, dengan menggunakan cara berpikir yang utuh, menyeluruh, dan terpadu, khususnya mengenai penataan partai politik untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial di Indonesia, kata Gubernur Lemhannas RI di hadapan para peserta.
Agus Widjojo kemudian menyebutkan bahwa berdasarkan hasil sementara seminar yang telah dirumuskan, dapat disimpulkan bahwa penataan partai politik dan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia belum menunjukkan penguatan yang optimal. Legitimasi presiden yang seharusnya menjadi modal bagi presiden terpilih kerap tersandera saat mengadakan proses politik di tingkat partai. Upaya membangun koaliisi pun tidak dapat dihindari, akan tetapi koalisi tersebut cenderung pragmatis. Menurut penilaian saya,para peserta telah merumuskan hasil yang pantas dikedepankan dan merupakan pemikiran yang faktual, komprehensif, dan integral, kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo di hadapan para peserta. Melalui seminar tersebut, diharapkan dapat memberikan saran bagi pemerintah dalam melakukan penataan pratai politik untuk memperkuat sistem presidensial di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo Kumolo menyampaikan, ada tiga kunci kesuksesan Pilkada, yaitu pertama partisipasi politik masyarakat, kedua tolak politik uang (tidak ada money politics), dan ketiga kampanye ide, gagasan, dan program. Para peserta pemilihan diharapkan tidak lagi mengangkat isu yang terkait dengan SARA, hoax, atau yang terkait dengan menyebar kebencian, kata Tjahjo.