Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI memberikan materi dengan mengangkat judul "Semangat Bela Negara dalam Konteks Kebhinekaan dan Cinta Tanah Air".

Sebelum memulai paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan sebagai satu bangsa kita patut berbangga, namun perlu tetap ada kewaspadaan karena itu bagian dari bela negara. Bela negara tidak hanya memiliki arti berperang dan bertempur, karena pertempuran saat ini sudah merambah pada informasi hoaks, bertempur melawan keinginan kelompok dan negara. Perlu sifat, sikap, dan perilaku bela negara yang harus dimiliki terutama dari pemuda. Karena saya yakin pemuda ini bagian dari aset bangsa ke depan yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan menjaga negeri ini lebih baik, kata Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Mengawali paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang pertumbuhan manusia yang semakin meningkat pada setiap tahunnya. Hal ini berkaitan dengan konsumsi energi fosil di dunia ini yang semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka negara berkompetisi secara global. Kompetisi global adalah persaingan yang melibatkan individu/kelompok/organisasi/negara pada lingkup dunia dalam rangka memperjuangkan kepentingan masing-masing. Kompetisi global tidak akan pernah berhenti, melainkan terus bergerak dalam banyak hal seperti kemajuan zaman, perkembangan teknologi, situasi dan kondisi yang berlaku, situasi nasional dan regional, dan lainnya.

Saat ini, semua orang ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Wakil Gubernur Lemhannas RI berharap para pemuda dapat mengawalinya dengan memahami negeri yang harus dibangun karena ingin melakukan yang terbaik bagi negeri.

Terkait proxy war yang dilakukan oleh non state actor dan dikendalikan oleh state actor di seluruh aspek yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Wakil Gubernur Lemhannas RI berpesan kepada seluruh pemuda sebagai aset bangsa, pemersatu bangsa, calon pemimpin di kemudian hari untuk terus menjaga kemauan dan kemampuan untuk menjaga negeri ini agar selalu bisa eksis dengan baik di tengah goncangan dunia yang tidak pernah berhenti.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang radikalisme. Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dijadikan pertentangan, kebencian dan menjadi sarana provokasi di media sosial. Oleh karena itu, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga berpesan kepada peserta pelatihan agar memiliki literasi dan pemahaman yang cukup akan sumber berita yang muncul.

Jangan sampai terjadi kancah konflik baik yang bersumber dari keragaman kita sendiri apalagi yang dari luar, tutur Wakil Gubernur Lemhannas RI. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang cukup bagi para pemuda mengenai bela negara baik tentang wawasan kebangsaan.

Sebelum mengakhiri paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memerlukan kekuatan nasional yang memiliki daya tahan dan tangkal yang baik dalam menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan bangsa.

Selain Wakil Gubernur Lemhannas RI, sejumlah pembicara yang hadir adalah Komandan Nasional Menwa dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A., Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si., DFM, Anggota DPR RI Komisi X Mitra Fakhruddin, M.B., dan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto. (SP/CHP)

" />

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI memberikan materi dengan mengangkat judul "Semangat Bela Negara dalam Konteks Kebhinekaan dan Cinta Tanah Air".

Sebelum memulai paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan sebagai satu bangsa kita patut berbangga, namun perlu tetap ada kewaspadaan karena itu bagian dari bela negara. Bela negara tidak hanya memiliki arti berperang dan bertempur, karena pertempuran saat ini sudah merambah pada informasi hoaks, bertempur melawan keinginan kelompok dan negara. Perlu sifat, sikap, dan perilaku bela negara yang harus dimiliki terutama dari pemuda. Karena saya yakin pemuda ini bagian dari aset bangsa ke depan yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan menjaga negeri ini lebih baik, kata Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Mengawali paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang pertumbuhan manusia yang semakin meningkat pada setiap tahunnya. Hal ini berkaitan dengan konsumsi energi fosil di dunia ini yang semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka negara berkompetisi secara global. Kompetisi global adalah persaingan yang melibatkan individu/kelompok/organisasi/negara pada lingkup dunia dalam rangka memperjuangkan kepentingan masing-masing. Kompetisi global tidak akan pernah berhenti, melainkan terus bergerak dalam banyak hal seperti kemajuan zaman, perkembangan teknologi, situasi dan kondisi yang berlaku, situasi nasional dan regional, dan lainnya.

Saat ini, semua orang ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Wakil Gubernur Lemhannas RI berharap para pemuda dapat mengawalinya dengan memahami negeri yang harus dibangun karena ingin melakukan yang terbaik bagi negeri.

Terkait proxy war yang dilakukan oleh non state actor dan dikendalikan oleh state actor di seluruh aspek yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Wakil Gubernur Lemhannas RI berpesan kepada seluruh pemuda sebagai aset bangsa, pemersatu bangsa, calon pemimpin di kemudian hari untuk terus menjaga kemauan dan kemampuan untuk menjaga negeri ini agar selalu bisa eksis dengan baik di tengah goncangan dunia yang tidak pernah berhenti.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang radikalisme. Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dijadikan pertentangan, kebencian dan menjadi sarana provokasi di media sosial. Oleh karena itu, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga berpesan kepada peserta pelatihan agar memiliki literasi dan pemahaman yang cukup akan sumber berita yang muncul.

Jangan sampai terjadi kancah konflik baik yang bersumber dari keragaman kita sendiri apalagi yang dari luar, tutur Wakil Gubernur Lemhannas RI. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang cukup bagi para pemuda mengenai bela negara baik tentang wawasan kebangsaan.

Sebelum mengakhiri paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memerlukan kekuatan nasional yang memiliki daya tahan dan tangkal yang baik dalam menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan bangsa.

Selain Wakil Gubernur Lemhannas RI, sejumlah pembicara yang hadir adalah Komandan Nasional Menwa dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A., Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si., DFM, Anggota DPR RI Komisi X Mitra Fakhruddin, M.B., dan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto. (SP/CHP)

">

Pada kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Lemhannas RI memberikan materi dengan mengangkat judul "Semangat Bela Negara dalam Konteks Kebhinekaan dan Cinta Tanah Air".

Sebelum memulai paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan sebagai satu bangsa kita patut berbangga, namun perlu tetap ada kewaspadaan karena itu bagian dari bela negara. Bela negara tidak hanya memiliki arti berperang dan bertempur, karena pertempuran saat ini sudah merambah pada informasi hoaks, bertempur melawan keinginan kelompok dan negara. Perlu sifat, sikap, dan perilaku bela negara yang harus dimiliki terutama dari pemuda. Karena saya yakin pemuda ini bagian dari aset bangsa ke depan yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan menjaga negeri ini lebih baik, kata Wakil Gubernur Lemhannas RI.

Mengawali paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang pertumbuhan manusia yang semakin meningkat pada setiap tahunnya. Hal ini berkaitan dengan konsumsi energi fosil di dunia ini yang semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka negara berkompetisi secara global. Kompetisi global adalah persaingan yang melibatkan individu/kelompok/organisasi/negara pada lingkup dunia dalam rangka memperjuangkan kepentingan masing-masing. Kompetisi global tidak akan pernah berhenti, melainkan terus bergerak dalam banyak hal seperti kemajuan zaman, perkembangan teknologi, situasi dan kondisi yang berlaku, situasi nasional dan regional, dan lainnya.

Saat ini, semua orang ingin meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Wakil Gubernur Lemhannas RI berharap para pemuda dapat mengawalinya dengan memahami negeri yang harus dibangun karena ingin melakukan yang terbaik bagi negeri.

Terkait proxy war yang dilakukan oleh non state actor dan dikendalikan oleh state actor di seluruh aspek yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Wakil Gubernur Lemhannas RI berpesan kepada seluruh pemuda sebagai aset bangsa, pemersatu bangsa, calon pemimpin di kemudian hari untuk terus menjaga kemauan dan kemampuan untuk menjaga negeri ini agar selalu bisa eksis dengan baik di tengah goncangan dunia yang tidak pernah berhenti.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tentang radikalisme. Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dijadikan pertentangan, kebencian dan menjadi sarana provokasi di media sosial. Oleh karena itu, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga berpesan kepada peserta pelatihan agar memiliki literasi dan pemahaman yang cukup akan sumber berita yang muncul.

Jangan sampai terjadi kancah konflik baik yang bersumber dari keragaman kita sendiri apalagi yang dari luar, tutur Wakil Gubernur Lemhannas RI. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang cukup bagi para pemuda mengenai bela negara baik tentang wawasan kebangsaan.

Sebelum mengakhiri paparannya, Wakil Gubernur Lemhannas RI juga menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memerlukan kekuatan nasional yang memiliki daya tahan dan tangkal yang baik dalam menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan bangsa.

Selain Wakil Gubernur Lemhannas RI, sejumlah pembicara yang hadir adalah Komandan Nasional Menwa dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A., Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si., DFM, Anggota DPR RI Komisi X Mitra Fakhruddin, M.B., dan Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Dr. Jubei Levianto. (SP/CHP)

">

Wakil Gubernur Lemhannas RI: Perlu Sifat, Sikap, dan Perilaku Bela Negara yang Harus Dimiliki Pemuda

Berita & Artikel Selasa, 19 Juli 2022, 09:59

Tag