Sambut Peserta Executive Education Program For Young Political Leaders, Gubernur Lemhannas RI Sampaikan Sistem Politik Indonesia

Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. menerima empat puluh delapan orang peserta terpilih dari Executive Education Program For Young Political Leaders angkatan ke-18 Golkar Institute di Ruang Konstitusi, Gedung Trigatra, Lemhannas RI, pada Rabu (23/4). 

Peserta tersebut merupakan peserta terpilih yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti Executive Education Program For Young Political Leaders. Gubernur Lemhannas RI menyambut baik kedatangan peserta Golkar Institute ke Lemhannas RI. “Selamat datang di kawah candradimuka. Di sinilah diintegrasikan para pemimpin nasional untuk memiliki wawasan kebangsaan, karakter yang kuat, etika dan moral serta berjiwa negarawan,” ujar Gubernur Lemhannas RI. Gubernur menjelaskan kepada peserta bahwa Lemhannas RI didirikan oleh Presiden Soekarno sebagai lembaga yang mengintegrasikan para pemangku kepentingan untuk memimpin Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, peserta yang belajar di Lemhannas RI dituntut memiliki pikiran yang komprehensif, integral, dan holistik. Disampaikan juga bahwa Lemhannas RI memiliki titik tekan, yakni school of geopolitics. Hal tersebut didesain oleh Presiden Soekarno agar calon pemimpin ke depan memiliki wawasan dan pengetahuan global

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI memberikan materi tentang Demokrasi dan Sistem Politik Indonesia. Mengawali paparannya, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan demokrasi yang memiliki pengertian dasar sebagai pemerintahan rakyat, kontrol terhadap kekuasaan, supremasi hukum, hak individu dan suara mayoritas. 

“Kalau kekuasaan tidak dikontrol maka kecenderungannya pasti akan cenderung otoritarian. Salah satu demokrasi yang sehat pasti ada kontrol terhadap kekuasaan,” kata Gubernur Lemhannas RI. Mengenai kualitas demokrasi, salah satu kunci ada pada partai politik yang sesuai pada harapan masyarakat, sesuai yang tertuang dalam konstitusi bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat.

Adapun prinsip-prinsip dalam demokrasi, yakni pemilu yang teratur dan periodik, hak memilih dan dipilih, kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan mengakses informasi, kebebasan bersertifikat terbuka, dan civil society. Dalam diskusi tentang demokrasi, ada hal-hal yang juga harus dikedepankan, yaitu kebebasan dan persatuan, agama dan negara, kekuasaan pusat dan daerah, serta kesejahteraan, kemajuan, dan pembangunan ekonomi.

Gubernur Lemhannas RI mengatakan bahwa Indonesia adalah entitas dari satu cita-cita yang sama, dari rakyat yang memiliki keinginan, tekad, serta cita-cita untuk mencapai kesejahteraan. Mengutip perkataan Presiden Soekarno, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa kemerdekaan bukan hanya sebagai tujuan, tetapi adalah jembatan emas menuju kesejahteraan dan keadilan.

Mengakhiri paparannya, Gubernur Lemhannas RI mengingatkan bahwa tujuan utama berpolitik adalah untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi. Politik adalah seni untuk memungkinkan sesuatu untuk tercapai. Hal tersebut hanya bisa dilakukan kalau medan demokrasi bisa dibuat sedemikian rupa sehingga demokrasi kita bisa memungkinkan dengan tujuan kesejahteraan negara.

Selain materi dari Gubernur Lemhannas RI, peserta juga akan mendapatkan materi dari Tenaga Profesional Bidang Geopolitik dan Wawasan Nusantara Lemhannas RI Edy Prasetyono, S.Sos., MIS., Ph.D. tentang geopolitik dan ketahanan nasional serta materi dari Tenaga Profesional Bidang Ekonomi Lemhannas RI tentang Tantangan dan Peluang Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si, Tenaga Ahli Pengajar Bid. Kepemimpinan Lemhannas RI Marsda TNI Umar Fathurrohman, S.I.P., M.Si., M.Tr.(Han), Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Tantri Relatami, S.Sos., M.I.Kom., Tenaga Ahli Pengajar Bid. Ekonomi Lemhannas RI Brigjen TNI Hadi Basuki, S.Sos., M.M., M.Tr.(Han) dan Kepala Biro Humas Lemhannas RI Brigjen TNI Mirza Agus, S.I.P. (SP/CHP)