Gubernur Lemhannas RI Menghadiri Pidato Presiden RI tentang RUU APBN T.A. 2026 Beserta Nota Keuangannya
News & Article Friday, 15 August 2025, 15:00
Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. menghadiri Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka penyampaian pengantar/keterangan atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya jelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bertempat di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI pada Jumat (15/8).
Acara tersebut diawali dengan pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rangka Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026. Pembukaan masa sidang tersebut menandai dimulainya masa bakti DPR RI periode 2024-2029.
Puan Maharani menyampaikan bahwa sepanjang masa sidang tahun pertama, Indonesia dihadapkan pada persoalan-persoalan mendasar dan tantangan strategis yang akan menentukan arah dan kualitas pembangunan Indonesia ke depan. Permasalahan dan tantangan yang harus diselesaikan bukanlah pekerjaan administratif, melainkan pekerjaan rumah yang menyangkut hal-hal paling mendasar dalam kehidupan bernegara, seperti keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, pemerataan pembangunan dan penguatan kedaulatan nasional.
Dikatakan oleh Puan Maharani bahwa DPR RI bersama pemerintah memegang tanggung jawab konstitusional yang besar untuk memastikan bahwa setiap kebijakan negara baik dalam politik hukum, politik pertahanan, politik pembangunan maupun politik anggaran dirumuskan secara cermat dengan mempertimbangkan secara menyeluruh manfaat dan risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang. “Setiap kebijakan harus berorientasi sepenuhnya pada kepentingan rakyat, bukan sektoral atau kepentingan jangka pendek,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan Pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. “Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan,” tegasnya.
Adapun delapan agenda prioritas yang diutamakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, yaitu ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa, ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa, membangun generasi unggul melalui Makan Bergizi Gratis (MBG), mewujudkan pendidikan bermutu, menghadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata, menghidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, memperkuat pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa, serta mempercepat investasi dan perdagangan global.
“APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan,” ujar Presiden Prabowo Subianto. Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar optimalisasi pendapatan negara harus dilakukan secara konsisten, pajak instrumen untuk keadilan, pengelolaan SDA akan kita perkuat untuk digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dan setiap aset dikelola secara efisien dan produktif, agar menghasilkan nilai tambah dan berkontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat.
Lemhannas RI sendiri melalui Deputi Bidang Pengkajian Strategik akan terus mengkaji program Asta Cita dan program prioritas nasional agar bisa berjalan dengan sukses. Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan harapannya agar pembahasan RAPBN tahun 2026 dapat dilakukan secara konstruktif dan semangat gotong-royong demi tercapainya cita-cita Indonesia Merdeka, Berdaulat, Adil, dan Makmur. (SP/CHP)