Gubernur Lemhannas RI Sampaikan BRI Indonesia-Tiongkok dalam Perspektif Ketahanan Nasional

News & Article Tuesday, 21 October 2025, 09:00

Gubernur Lemhannas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si. menghadiri kegiatan Belt and Road China Indonesia Business Dialogue yang diselenggarakan oleh Kosgoro 1957, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERPIT) dan China Economic Cooperation Centre (CECC) di Sahid Sudirman Center, Jakarta, pada Selasa (21/10). 

Pada kegiatan dialog antar investor Tiongkok dan Indonesia tersebut, Gubernur Lemhannas RI berkesempatan menjadi pembicara. Gubernur menyampaikan tentang “Belt and Road Initiative (BRI) Indonesia-Tiongkok dalam Perspektif Ketahanan Nasional”.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan tugas pokok dan fungsi Lemhannas RI, yakni menyelenggarakan pendidikan penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional, menyelenggarakan pengkajian strategis, menyelenggarakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan dan menyelenggarakan pengukuran indeks ketahanan nasional.

Lebih lanjut, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa ketahanan nasional adalah kemampuan untuk menjaga keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mengembangkan kekuatan nasional (berbagai unsur kekuatan strategis bangsa) dengan berorientasi pada pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Dalam hal ini, ekonomi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dimensi ketahanan nasional yang berdampak pada pendapatan negara dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

 “Bagi kami, kerja sama BRI Indonesia dan Tiongkok merupakan suatu yang sangat penting dan itu telah terbukti bahwa kerja sama tersebut dilakukan dengan kerja sama infrastruktur dan penyelarasan project BRI Tiongkok dengan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Gubernur Lemhannas RI. Kerja sama tersebut dapat terlihat dari kereta cepat Jakarta-Bandung, kawasan industri khusus (Bitung, Kuala Tanjung, Kualanamu, dan lainnya), infrastruktur pelabuhan, investasi sektor energi, dan lainnya.

Gubernur Lemhannas RI menyampaikan bahwa kerja sama BRI di Indonesia tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi dan iklim investasi, namun telah menyentuh berbagai dimensi kehidupan sosial yang berdampak pada ketahanan nasional. Secara geopolitik, kerja sama BRI di Indonesia berdampak pada upaya mempererat hubungan bilateral antarnegara khususnya di kawasan ASEAN.

Dalam perspektif ketahanan nasional, kerja sama BRI di Indonesia tidak hanya berdampak pada dimensi ekonomi, namun mempengaruhi berbagai dimensi ketahanan nasional lainnya, yakni sumber kekayaan alam, demografi, geografi, ideologi, politik, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

Mengakhiri paparannya, Gubernur Lemhannas RI mengatakan kerja sama BRI Indonesia-Tiongkok telah membawa dampak bagi kemajuan Indonesia baik dari sisi ekonomi maupun hubungan bilateral. Selain itu, kerja sama BRI di Indonesia ke depan diharapkan mampu menopang dan mewujudkan national interest serta berorientasi pada ketahanan nasional bangsa. “Kami tentu merasa penting untuk terus membangun kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok dalam rangka bagaimana kita mendorong dan mewujudkan kemakmuran baik di Indonesia dan kawasan,” pungkasnya.

Hadir pada acara tersebut Ketua Umum PERPIT Abdul Alek Soelystio, President of China Economic Cooperation Center (CECC) Mr. KE Zhizhong, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Laksono dan Duta Besar China untuk Indonesia Mr. Wang Lutong. (SP/CHP)


Tag